Banikata Merawat Mimpi dan Harapan Melalui “Sawah Impian”

Ketika sebuah lukisan alam diterjemahkan ke dalam sebuah komposisi musik, nada yang mengalun seolah bergerak menjadi penuntun yang membawa kita ikut menikmati imaji tersebut. Berangkat dari kesadaran bahwa keindahan alam Indonesia perlu dimaknai, lagu terbaru Banikata berjudul “Sawah Impian” melukiskan pesona keselarasan alam Indonesia serta turut mengundang pendengar merefleksikan kembali perjalanan bermimpi melalui analogi padi dan hamparan sawah. 

Banikata Merawat Mimpi dan Harapan Melalui “Sawah Impian”

INILAHKORAN, Bandung-Ketika sebuah lukisan alam diterjemahkan ke dalam sebuah komposisi musik, nada yang mengalun seolah bergerak menjadi penuntun yang membawa kita ikut menikmati imaji tersebut. Berangkat dari kesadaran bahwa keindahan alam Indonesia perlu dimaknai, lagu terbaru Banikata berjudul “Sawah Impian” melukiskan pesona keselarasan alam Indonesia serta turut mengundang pendengar merefleksikan kembali perjalanan bermimpi melalui analogi padi dan hamparan sawah. 


Kisah pertumbuhan padi ditemani semarai cahaya diterjemahkan oleh Banikata melalui Sawah Impian, yang bercerita mengenai keindahan dan keanggunan perjalanan manusia bermimpi layaknya padi di hamparan sawah yang menghijau. Sawah Impian bermula sebagai lagu instrumental yang ditulis oleh gitaris Frank Pattinasarany dan dirilis secara instrumental bersama grup musik 5Petani pada tahun 2016 silam. Sawah Impian adalah oasis yang ditemukan oleh Banikata, membawanya ke momen penemuan diri yang mendorongnya untuk mengajak Frank memulai proyek kolaborasi.

Interpretasi Banikata menginspirasinya untuk  menulis ulang Sawah Impian menjadi sebuah lagu utuh dengan sudut pandang berbeda yang disampaikan melalui lirik serta pembaharuan aransemen.
Christofer Emmanuel sebagai Banikata mengatakan, “Ketika menulis lirik lagu ini, ada perasaan damai sekaligus semangat baru yang ingin saya sampaikan, karena lagu ini dapat dilihat sebagai refleksi saya dalam memahami mimpi. Salah satu proses paling menarik dalam pengerjaan lagu ini adalah di saat saya memadukan ciri khas musik dari Banikata dengan komposisi musik dari Frank yang memiliki warna serupa tapi tak sama. Bagi saya, Sawah Impian adalah salah satu lirik terbaik yang pernah saya tulis di antara repertoar yang saya miliki.”

Baca Juga : Kemitraan XL Axiata dan Universitas Jenderal Soedirman Dorong Ekosistem Pembelajaran Digital dan Solusi Smart Campus

Kehadiran Sawah Impian menjadi angin segar bagi perjalanan berkarya Banikata. Perpaduan antara melodi menenangkan dengan lirik teduh, halus dan kontemplatif khas Banikata terjahit menjadi lagu yang mengajak kita untuk sesekali melambatkan momen dalam kehidupan. 


Esensi impian dan harapan dalam kehidupan manusia tertuang pada Sawah Impian melalui metafora yang dilukiskan dengan romantis. Sebuah harapan baru lahir layaknya benih yang tertanam. Melalui liriknya, Banikata mengilustrasikan harapan manusia serupa dengan cahaya yang menyinari perjalanan padi. Bagaimana asa menjadi tumbuh, berkembang dan merekah selama ada sinar yang menemaninya. Dalam Sawah Impian, padi dilukiskan sebagai simbol harapan yang hadir sebagai pengingat bagi Banikata serta pendengarnya untuk menumbuhkan serta menghidupi mimpi di tengah kehidupan.


Di balik proses pengerjaannya, Banikata menulis Sawah Impian dengan tetap mengacu kepada intisari dari lagu tersebut, serta turut menggandeng Raditya Joko Bramantyo (Shinjoko) sebagai produser untuk meracik lagu ini. Banikata seolah membawa pendengar untuk berjalan, berlari dan melompat ikut bermain dengan desiran angin. Dinamika baru yang kita rasakan ini lahir dari perpaduan unsur nada melodi yang manis dalam setiap bagan instrumennya. Peleburan dari soft-pop, ballad, dan sweet-pop menjadi sentuhan khas Banikata dalam bermusik yang memberi rasa baru pada Sawah Impian. 

Baca Juga : Gandeng Qverse, Liberta Hotel International Siap Ekspansi di Industri Hospitality


Seperti judulnya, Sawah Impian menjadi lukisan tentang sejuta harapan yang tertanam dan terus bertumbuh. Setiap pribadi memiliki musimnya masing-masing dengan perjalanan unik yang berbeda-beda. Dari bibit mungil yang kemudian tumbuh menjadi mimpi yang kian berkembang hingga akhirnya mimpi itu dapat dipanen. Di tengah hidup yang penuh ekspektasi, bagaimana mengasihi harapan agar terus tumbuh? Pertanyaan ini terangkum dalam alunan Sawah Impian yang kini sudah bisa didengarkan di seluruh layanan digital streaming platform.***

Halaman :


Editor : JakaPermana