Begini Saat Bima Cicipi Jalabria, Kuliner Legend Turun Temurun dari Kayumanis

Bima mencicipi Jalabria bersama warga Munjul usai Idul Adha pada Kamis 29 Juni 2023 lalu. Tak lupa orang nomor satu kota hujan ini juga penasaran dengan bahan dan cara pembuatannya.

Begini Saat Bima Cicipi Jalabria, Kuliner Legend Turun Temurun dari Kayumanis
Bima mencicipi Jalabria bersama warga Munjul usai Idul Adha pada Kamis 29 Juni 2023 lalu. Tak lupa orang nomor satu kota hujan ini juga penasaran dengan bahan dan cara pembuatannya.

INILAHKORAN, Bogor - Kota Bogor sebagai kota kuliner memiliki banyak makanan khas tradisional yang sudah ada sejak turun temurun. Terbaru Wali Kota Bogor, Bima Arya mencicipi kudapan Jalabria khas Kampung Munjul, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal, yang hingga kini masih eksis.

Bima mencicipi Jalabria bersama warga Munjul usai Idul Adha pada Kamis 29 Juni 2023 lalu. Tak lupa orang nomor satu kota hujan ini juga penasaran dengan bahan dan cara pembuatannya.

"Enak ya Jalabria ini, manis gurih, luarnya krispi dalamnya empuk. Saya tanya pembuatnya, ini bumbunya apa aja, resepnya?," ungkap Bima usai mencicipi kue yang berbentuk seperti donat.

Baca Juga : PKS Bogor Utara Tebar Paket Qurban ke Pekerja Informal

Bima melanjutkan, dirinya selain mencicipi Jalabria khas Kayumanis buatan Fatimah warga Kampung Munjul, ia pun mencicipi Tape uli yang juga khas Bogor.

"Kudapan Jalabria ini biasanya ada di pasar-pasar tradisional di tempat penjualan kue basah. Namun di masyarakat umum kue ini biasanya hanya diproduksi saat hari-hari besar, seperti hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, kegiatan syukuran atau sedekahan dan kegiatan lainnya," tutur Bima.

Sementara itu, Fatimah (50) yang merupakan pembuat kue Jalabia membeberkan, dirinya mendapat resep Jalabia turun temurun dari kakek nenek buyutnya kepada orangtuanya hingga sampai kepada dirinya yang saat ini masih meneruskan membuat pesanan kue Jalabia.

Baca Juga : Longsor Ciadeg, Kereta Bogor-Sukabumi Berhenti Operasi Sementara

"Proses pembuatan Jalabia pada umumnya memakan waktu sekitar dua hari. Jadi bikin adonannya dulu dari ketan putih, ketan hitam, kelapa dan bumbu lainnya, terus pas adonan sudah jadi didiamkan semalam. Besoknya kami rebus gula merah terus digoreng. Kenapa didiamkan semalam biar tekstur dalamnya empuk," beber Fatimah.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti