BI Jabar Prediksi Pilpres 2024 Berikan Dampak Positif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Kepala Bank Indonesia atau BI Jabar Erwin Gunawan Hutapea menyatakan, tahun politik dengan adanya penyelenggaraan Pilkada dan Pilpres 2024 akan meningkatkan pengeluaran atau konsumsi pemerintah di Jabar.
"Historis 2014 dan 2019, kita bisa melewati tahun politik dengan baik, ekonomi juga bisa tumbuh positif," tegasnya.
Apalagi saat ini kondisi ekonomi terlihat membaik. Terlihat dari kondisi perekonomian nasional tumbuh 5,03% (yoy) pada triwulan 1 2023, sementara perekonomian Jawa tumbuh 4,96% (yoy). Dimana perekonomian Jabar berkontribusi 22,35% terhadap perekonomian Jawa.
Ke depan, menurutnya perlu ada keseimbangan sektor industri padat modal dan padat karya. Karena kondisi saat ini masih belum imbang, dimana padat modal masih sekitar 66,3 persen.
Baca Juga : Polisi Jaga Ketat Proyek KCJB
Sektor Industri padat modal pada umumnya adalah industri besar (alat angkut, barang logam) sedangkan sektor industri padat kaya pada umumnya adalah industri kecil (makanan, tekstil dan pakaian jadi).
Industri padat modal memiliki nilai tambah lebih tinggi yang sebagian besar berada di Jabar Utara dan kota Bandung sehingga memberikan kontribusi pendapatan regional lebih tinggi.
Untuk meningkatkan keseimbangan kesejahteraan masyarakat maka diperiukan keseimbangan antara industri padat sebaran industri besar dan sedang.
Baca Juga : Viral Ruang Kelas SDN 1 Cipeundeuy Tak Miliki Bangku, Kepala Sekolah Ungkap Faktanya
Serupa dengan itu, Direktur Eksekutif Surveilans Pemeriksaan Statistik Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Priyanto Budi Nugroho menyebutkan kontestasi politik Pilpres 2024 dan Pilkada diprediksi tidak akan memberikan pengaruh negatif pada pertumbuhan ekonomi nasional dan juga di daerah. Bahkan jika mampu melihat peluang, sektor ekonomi akan tumbuh positif tahun depan.
Halaman :