BI: Kontraksi Perekonomian Jabar 2020 Lebih Dalam dari Angka Nasional 

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jabar Herawanto mengatakan, perekonomian Jabar pada triwulan IV 2020 mengalami kontraksi sebesar -2,39% (yoy).

BI: Kontraksi Perekonomian Jabar 2020 Lebih Dalam dari Angka Nasional 
Foto: Syamsuddin Nasoetion

INILAH, Bandung - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jabar Herawanto mengatakan, perekonomian Jabar pada triwulan IV 2020 mengalami kontraksi sebesar -2,39% (yoy).

Dia menilai, kondisi itu relatif membaik dibandingkan triwulan III 2020 yang mencatat kontraksi -4,08% (yoy). Secara triwulanan, pada triwulan IV 2020, perekonomian Jawa Barat mencatat pertumbuhan positif sebesar 0,22% (qtq). 

"Sebagaimana diperkirakan sebelumnya untuk keseluruhan pada 2020 perekonomian Jawa Barat mengalami kontraksi, yakni sebesar -2,44% (yoy). Hal ini dikarenakan perekonomian Jabar mengalami tekanan berat akibat pandemi Covid-19, sehingga kontraksinya lebih dalam dibandingkan perekonomian nasional yang terkontraksi sebesar -2,07% (yoy) pada 2020," kata Herawanto, akhir pekan lalu.

Baca Juga : PHRI: 1.033 Hotel dan Restoran Tutup Permanen karena Covid-19

Menurutnya, perbaikan pertumbuhan ekonomi Jabar pada triwulan IV 2020 terjadi pada sebagian besar komponen sisi permintaan maupun sektoral. Sejumlah sektor terindikasi mengalami pemulihan dengan kontraksi yang makin mengecil, antara lain sektor industri pengolahan, transportasi, serta penyediaan akomodasi seiring dengan peningkatan permintaan pada momen Natal dan Tahun Baru. 

Selain itu, kinerja sektor pertanian meningkat pada triwulan IV 2020 sejalan dengan panen hortikultura yang terjadi di beberapa wilayah di Jabar. Namun demikian, pembatasan sosial secara proporsional di akhir tahun 2020 menahan perbaikan kinerja sektor perdagangan.  

Perbaikan kinerja perekonomian Jawa Barat yang berlanjut pada triwulan IV 2020, didukung penyaluran stimulus fiskal yang masih berjalan dan pelaksanaan Pilkada serentak di 8 kabupaten/kota. Selain itu, perbaikan kondisi perekonomian negara mitra dagang mendorong peningkatan permintaan ekspor. Namun demikian, pertumbuhan investasi terpantau menurun sejalan dengan realisasi investasi yang masih tertahan, antara lain akibat belum kembali normalnya aktivitas pembangunan infrastruktur di Jabar.

Baca Juga : Gaet Milenial, Pos Indonesia dan Kopnus Luncurkan Aplikasi Kopnuspos

Herawanto menambahkan, pertumbuhan ekonomi Jabar pada triwulan I 2021 diperkirakan tetap membaik seiring dengan peningkatan kondisi perekonomian global yang tercermin dari kenaikan Purchasing Manager Index (PMI) negara mitra dagang Jabar, khususnya Amerika Serikat. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani