Bima Arya Ingin Tahapan Hingga Penghitungan Pemilu 2024 Dievaluasi

Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut tahapan hingga penghitungan Pemilu 2024 ini harus dievaluasi lagi karena dinilai tidak manusiawi. Mulai dari proses persiapan dan penghitungan surat suara. 

Bima Arya Ingin Tahapan Hingga Penghitungan Pemilu 2024 Dievaluasi
Bima Arya mengatakan dibandingkan sebelumnya pada Pemilu 2024 ini lebih baik karena sudah diantisipasi sejak dini. Hal itu tampak dari dengan adanya pemeriksaan kesehatan dan petugas kesehatan yang berjaga di setiap kelurahan. (istimewa)

INILAHKORAN, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut tahapan hingga penghitungan Pemilu 2024 ini harus dievaluasi lagi karena dinilai tidak manusiawi. Mulai dari proses persiapan dan penghitungan surat suara. 

Namun, Bima Arya mengatakan dibandingkan sebelumnya pada Pemilu 2024 ini lebih baik karena sudah diantisipasi sejak dini. Hal itu tampak dari dengan adanya pemeriksaan kesehatan dan petugas kesehatan yang berjaga di setiap kelurahan.

"Saya ucapkan terima kasih kepada para petugas PPS dan KPPS atas kerja kerasnya sudah menyukseskan Pemilu 2024. Saya juga berpesan agar mereka yang sakit, istirahat mengingat pemilu sudah selesai," kata Bima Arya, Senin 19 Februari 2024.

Baca Juga : Tekan Laju Inflasi dan Kelangkaan, Besok Pemkab Bogor Gelar Gerakan Pangan Murah di Karadenan

Bima menegaskan, sama seperti tahun lalu rata-rata petugas yang tumbang mengalami kelelahan, kurang tidur dan makannya tidak teratur.

"Kedepan saya kira betul-betul harus kembali dievaluasi soal tata cara tahapan-tahapan persiapan dan perhitungan pemilu agar hal seperti ini tidak terjadi lagi," tegasnya.

Bima juga mengatakan, dirinya sempat menjenguk tiga warga Kota Bogor yang jatuh sakit setelah bertugas di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Tiga orang tersebut yakni Edi Samsu (48) anggota KPPS Kelurahan Sempur, Syamsudin (59) yang merupakan Pamsung Kelurahan Cipaku dan Rosminah Suparman (33) anggota PPS Kelurahan Tegal Gundil. Ketiganya dirawat di tiga rumah sakit berbeda yakni RS PMI, RS BMC dan RS Nuraida.

Baca Juga : Korban Longsor Proyek TPT Muarasari Dapat Santunan dari Perusahaan dan BPJS Ketenagakerjaan

Pamsung Kelurahan Cipaku, Syamsudin (59) mengatakan, sebelum hari pemilu kondisi badannya memang sudah tidak fit. Meski begitu, tetap bertugas dan melakukan penjagaan di TPS 29 Kelurahan Cipaku. Saat sedang bertugas kondisinya semakin tidak stabil akibat sakit kepala yang membuatnya pingsan, tepat saat proses penghitungan suara.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani