BMPD Jabar Picu Adaptasi Pekerja Seni

Pandemi yang berlangsung lebih dari setahun ini memberikan dampak negatif terhadap pekerja seni dan budaya. Ketiadaan pengunjung merontokkan pundi-pundi hasil pertunjukan.

BMPD Jabar Picu Adaptasi Pekerja Seni
istimewa

Sementara itu, CEO SAU Taufik Hidayat Udjo mengapresiasi bantuan yang diberikan. Dia mengaku bantuan tersebut akan dimanfaatkan untuk menyambung nyawa perusahaan.

Secara gamblang, Taufik menyebutkan peralatan yang diberikan itu akan dimanfaatkan untuk menggelar pertunjukan secara hybrid. Namun, untuk itu pihaknya akan beradaptasi dan berinovasi menghadirkan pertunjukan secara virtual.

“Konsepnya sedang kita matangkan. Semoga proses itu cepat sehingga dalam waktu dekat pertunjukan secara virtual bisa segera dinikmati masyarakat,” ujar Taufik.
Dia menyebutkan, 90% dari total karyawan dan pekerja di SAU kini dirumahkan. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka yang dirumahkan itu terpaksa melakukan kegiatan ekonomi lain seperti berjualan, mengojek, atau bertani.

Baca Juga : DPR: Pemerintah Jangan Mau Diintervensi Asing soal Industri Tembakau

“Tapi, kami di SAU ini memiliki pinjaman dana ke bank yang harus dilunasi. Kalau tidak dicicil dan dilunasi, tanah SAU ini terancam disita. Karena tanah ini yang menjadi agunan pinjaman ke bank,” sebutnya. 

Kekhawatiran tersebut relatif bisa ditekan. Pasalnya, Regional CEO Bank Mandiri Region VI Jawa I Sulaeman mengaku Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan aturan perbankan terkait perpanjangan restrukturisasi hingga 2022 mendatang.

“Seharusnya, dalam masa restrukturisasi kredit tahap pertama di Maret ini jatuh tempo. Tapi, melihat situasi perekonomian yang belum pulih OJK memperpanjang masa restrukturisasi hingga tahun depan. Sekarang, perbankan sedang melakukan review,” ucapnya.

Sulaeman menyebutkan, restrukturisasi kredit di Bank Mandiri Kanwil VI pada tahap pertama itu dilakukan sekitar 25% dari total portfolio yang nilainya mencapai Rp5 triliun. Namun, kendati tahun ini perbankan dan kredit diyakini akan tumbuh positif tapi kondisi 2021 ini diakuinya tidak lebih baik.


Editor : Doni Ramdhani