Bowo Ungkap Kronologi Perintah 'Amplop Serangan Fajar' dari Nusron

 Anggota DPR Komisi VI Bowo Sidik Pangarso ngotot soal perintah Nusron Wahid mengumpulkan ratusan ribu amplop untuk serangan fajar saat pencoblosan 17 April nanti.

Bowo Ungkap Kronologi Perintah 'Amplop Serangan Fajar' dari Nusron
Nusron Wahid
INILAH, Jakarta- Anggota DPR Komisi VI Bowo Sidik Pangarso ngotot soal perintah Nusron Wahid mengumpulkan ratusan ribu amplop untuk serangan fajar saat pencoblosan 17 April nanti.
 
Tak mau dianggap bohong karena Nusron sudah membantah, Bowo lewat kuasa hukumnya menceritakan bagaimana dan dimana perintah 'amplop' itu datang dari Nusron.
 
"Dia (Bowo) mengakui secara terus terang memang saya diperintah. Secara lisan ketemu berdua. Di DPR," kata Saut Edward Rajagukguk, kuasa hukum Bowo, kepada wartawan, Rabu (10/4/2019) kemarin.
 
Meski demikian, Saut mengaku tak mengetahui secara pasti kapan pertemuan itu terjadi. Dikatakan Saut, dalam pemeriksaan hari ini, tim penyidik belum mendalami secara rinci mengenai pertemuan tersebut.
 
"Tadi nggak ditanya sama penyidik tanggalnya tanggal berapa, sehingga saya kurang tahu tanggalnya itu. Bulannya juga tadi tidak ditanyakan sama penyidik," katanya.
 
Saut juga masih enggan mengungkap secara pasti lokasi pertemuan tersebut. Bowo hanya menyebut pertemuan antara Bowo dan Nusron terjadi di sebuah tempat di kompleks Parlemen."Ada di suatu tempat di lingkungan DPR," katanya.
 
Soal bantahan Nusron, Bowo kata Saut, tak mau ambil pusing. Sebab semua informasi sudah disampaikan ke penyidik KPK.
 
"Ya hak beliau (Nusron) untuk membantah itu. Tapi, saya bilang ke klien, kalau nanti ada saksi yang mengetahui dia disuruh, akan dihadirkan di sini (KPK)," katanya.
 
Saut sebelumnya mengatakan, Bowo diperintah Nusron menyiapkan 400.000 amplop untuk serangan fajar pada Pemilu 2019. Sementara
Nusron yang kini menjabat Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) disebut Saut menyiapkan 600.000 amplop. 


Editor : inilahkoran