BPBD Jabar Gelar Apel Kesiapsiagaan, Waspadai Potensi Bencana Jelang Masuk Musim Hujan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menggelar apel kesiapsiagaan, mewaspadai potensi bencana alam jelang memasuki musim hujan

BPBD Jabar Gelar Apel Kesiapsiagaan, Waspadai Potensi Bencana Jelang Masuk Musim Hujan
Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin

Sementara Kepala BPBD Jabar Dani Ramdan menerangkan, per Oktober lalu sejatinya telah terjadi penurunan angka kejadian bencana alam. Kendati demikian, dia tidak menampik ancaman selalu ada dan diharapkannya dapat terkendali.

Termasuk dengan menggencarkan relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), untuk melakukan sosialisasi dan mitigasi bagaimana mengurangi potensi bencana alam, salah satunya banjir.  Mengingat salah satu faktor utama penyebab banjir adalah penumpukan sampah di saluran air.

“Dari sekarang kita sudah giatkan, mulai para relawan FPRB melalui mitigasi. Misalnya di lingkungan rumah masing-masing, membersihkan saluran air. Sampai kali. Sungai, kita kerjasama dengan BBWS melakukan susur sungai. Terutama yang punya potensi banjir bandang. Jadi daerah hulu, supaya tidak ada pohon yang tumbang, batu atau material lain yang biasanya pada saat musim hujan menjadi pemicu adanya banjir bandang,” paparnya.

Lebih lanjut Dani menjelaskan, kawasan Pantura seperti Bekasi, Subang, Karawang hingga Indramayu sangat berpotensi terjadinya banjir pada musim hujan kali ini. Termasuk Pangandaran dan Ciamis, juga harus mewaspadai terjadinya bencana banjir. Sedangkan longsor, menjadi ancaman kawasan pegunungan seperti Sukabumi, Cianjur dan Garut Selatan. Maka dari itu, harus dilakukan mitigasi agar dapat terhindar adanya korban jiwa.

Dari semua potensi bencana sambung Dani, paling sulit adalah memitigasi angin kencang atau puting beliung. Sehingga harus ada kolaborasi bersama, guna mengantisipasi agar jangan sampai ada korban jiwa akibat dampak angin puting beliung.

“Angin kencang ini hampir tidak ada mitigasinya, kecuali kita memperbanyak penanaman pohon besar. Itu bisa mengurangi sirkulasi angin. Yang harus kita siapkan reaksi cepat. Pohon tumbang menghalangi jalan, minimal atau kalau sudah menimpa korban ada upaya penyelamatan,” tuturnya.

Oleh karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat dan dinas terkait untuk melakukan penanggulangan terhadap material yang berpotensi membahayakan nyawa, di daerah sekitar. Semisal penguatan atap rumah oleh warga, pemeriksaan media promosi seperti billboard oleh dinas terkait, pemeriksaan pohon pelindung di sekitar jalan berikut dengan melakukan pemangkasan oleh dinas pertamanan terkait.


Editor : Ahmad Sayuti