BPBD Ungkap Penyebab Pergeseran Tanah di Kampung Curug, Mulai Gundulnnya Lahan Hingga Curah Hujan Tinggi

Gundulnya lahan di perbukitan dan tingginya curah hujan menyebabkan terjadinya bencana alam di Kampung Curug Kabupaten Bogor

BPBD Ungkap Penyebab Pergeseran Tanah di Kampung Curug, Mulai Gundulnnya Lahan Hingga Curah Hujan Tinggi
Pergeseran tanah di Kampung Curug Kabupaten Bogor diduga terjadi akibat curah hujan tinggi dan gundulnya lahan di perbukitan. (Reza Zurifwan)

INILAHKORAN, Babakan Madang - Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko mengungkapkan dugaan sementara bencana pergerakan tanah di Kampung Curug, Desa Bojong Koneng, Babakan Madang.

Hasil pengamatan dan analisa sementara BPBD Kabupaten Bogor, penyebab bencana pergeseran tanah di Kampung Curug karena curah hujan, lahan gundul di perbukitan dan struktur tanah yang tidak maksimal dalam menyerap air.

"Analisa sementara kami berdasarkan pengamatan dan wawancara warga Kampung Curug, bencana pergeseran tanah ini karena hujan yang berturut-turut selama tiga hari, penggundulan lahan di perbukitan dan struktur atau kontur tanah yang cenderung labil," ungkap Aris Nurjatmiko kepada wartawan, Kamis,  15 September 2022.

Baca Juga : Lagi Kerja Bakti Betulkan Jalan, Kakek Suparman Tak Menyangka Dinding Rumahnya Ambruk

Aris Nurjatmiko menerangkan Jalan Kampung Curug sepanjang 1 Km mengalami rusak parah, beberapa unit rumah dan vila juga mengalami rusak berat.

"Bencana pergeseran tanah ini berdampak kepada 177 keluarga atau 500 jiwa, bagh warga yang rumahnya rusak berat, kami bersama Dinas Sosial akan siapkan tenda, berikut dapur umum," terang Aris Nurjatmiko.

Pria yang pernah bertugas di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) ini menjelaskan, bahwa untuk penanganan darurat. Maka Pemkab Bogor akan menggulirkan anggaran belanja tak terduga (BTT).

Baca Juga : Bencana di Tanah Sengketa, Kampung Curug Desa Bojong Koneng Terisolir

"Selain menggulirkan BTT dan bantuan logistik, karena termasuk zoba merah bencana, kami juga berpikir kemungkinan relokasi atau bedol kampung," lanjutnya.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti