BPBD Ungkap Penyebab Pergeseran Tanah di Kampung Curug, Mulai Gundulnnya Lahan Hingga Curah Hujan Tinggi

Gundulnya lahan di perbukitan dan tingginya curah hujan menyebabkan terjadinya bencana alam di Kampung Curug Kabupaten Bogor

BPBD Ungkap Penyebab Pergeseran Tanah di Kampung Curug, Mulai Gundulnnya Lahan Hingga Curah Hujan Tinggi
Pergeseran tanah di Kampung Curug Kabupaten Bogor diduga terjadi akibat curah hujan tinggi dan gundulnya lahan di perbukitan. (Reza Zurifwan)

Sebelumnya diberitakan, Lahan Desa Bojong Koneng yang kerap menjadi sengketa antara masyarakat dengan PT. Sentul City Tbk menjadi lokasi bencana, pergeseran tanah, tepatnya di Kampung Curug RW 09 dan RW 15.

Warga menduga, bahwa pergeseran tanah imbas pembuldoseran dan penebangan pohon-pohon yang lokasinya banyak di lereng atau perbukitan, hingga mengurangi daya serap tanah.

"Kami menduga bencana pergeseran tanah karena imbas pembuldoseran atau penebangan pohon-pohon yang sebelumnya dilakukan oleh pihak PT. Sentul City Tbk," kata Ketua RT  02 RW 09 Syarif kepada wartawan, Kamis,  15 September 2022.

Baca Juga : Dugaan Kerugian Kasus Penyalahgunaan Dana BOS di SMK Generasi Mandiri Bogor Naik jadi Rp2,7 Miliar

Syarif menambahkan, bahwa Jalan Kampung Curug sepanjang kurang lebih 1 Km mengalami kerusakan parah, jalan amblas hingga warga tak bisa beraktifitas baik itu bekerja, sekolah dan lainnya.

"1 Km Jalan Kampung Curug rusak parah, bahkan warga RW 15 terisolasi karena ini merupakan akses jalan satu-satunya bagi mereka, saat ini, anak-anak yang banyak tidak sekolah, listrik padam, barang-barang dan motor-motor sudah banyak yang diungsikan, karena khawatir jalan semakin amblas dan tidak mungkin lagi dilewati,"  tambah Syarif.

Ayah tiga orang ini menuturkan bahwa di RW 09, sebanyak 7 unit rumah dan 20 unit rumah di RW 15 mengalami rusak berat, sementara rumah lainnya mengalami retak-retak atau rusan ringan.

Baca Juga : Tiga Lokasi Batas Kota Disayembarakan untuk Desain Gerbang Kota Bogor

"Rumah yang warganya mengalami rusak berat sudah diungsikan ke rumah warga lainnya, rencananya mereka akan tinggal di tenda yang akan dibangun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)," tuturnya.


Editor : Ahmad Sayuti