BRT Hadir, Angkot Dipastikan Masih Bagian Dari Ekosistem BRT

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Dadang Darmawan mengatakan, pengemudi angkutan kota (angkot) tidak perlu khawatir terkait keberadaan bus rapid transit (BRT) yang bersinggungan dengan banyak trayek. 

BRT Hadir, Angkot Dipastikan Masih Bagian Dari Ekosistem BRT
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Dadang Darmawan mengatakan, pengemudi angkutan kota (angkot) tidak perlu khawatir terkait keberadaan bus rapid transit (BRT) yang bersinggungan dengan banyak trayek. 

INILAHKORAN, Bandung - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Dadang Darmawan mengatakan, pengemudi angkutan kota (angkot) tidak perlu khawatir terkait keberadaan bus rapid transit (BRT) yang bersinggungan dengan banyak trayek. 

Hal itu, menyusul keberadaan BRT kawasan perkotaan cekungan Bandung atas prakarsa Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersinggungan dengan banyak trayek angkot di Kota Bandung.

"Jadi sopir angkot tidak perlu khawatir. Semula mengemudikan angkot. Nanti menjadi sopir bus," kata Dadang Darmawan pada Selasa 27 Desember 2022.

Menurut Dadang Darmawan, gagasan transformasi angkot ke minibus telah muncul sejak lama. Gagasan itu berlandaskan volume kendaraan di Kota Bandung yang sudah terlalu banyak. 

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung mengusulkan anggaran Rp 49 miliar untuk transformasi angkutan kota ke minibus. Diharapkan, rencana tersebut terlaksana secara bertahap mulai 2023.

Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna me­nyampaikan, usulan Rp 49 miliar untuk transformasi angkutan kota ke minibus termasuk dalam RKUA-RPPAS. 

"Masih berupa usulan. Seumpama disetujui DPRD Kota Bandung dengan disahkan APBD tahun anggaran 2023, langkah itu bisa segera berjalan," kata Ema Sumarna. 

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti