Budaya Sehat Jamu ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Komite Konvensi Warisan Budaya Takbenda (WBTB) UNESCO menetapkan Budaya Sehat Jamu Indonesia sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO.

Budaya Sehat Jamu ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO
Komite Konvensi Warisan Budaya Takbenda (WBTB) UNESCO menetapkan Budaya Sehat Jamu Indonesia sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO./ilustrasi

INILAHKORAN, Bandung-Komite Konvensi Warisan Budaya Takbenda (WBTB) UNESCO menetapkan Budaya Sehat Jamu Indonesia sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO.

Menurut keterangan tertulis KBRI Pretoria di Jakarta, Rabu, Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Republik Afrika Selatan merangkap Republik Botswana, Kerajaan Eswatini dan Kerajaan Lesotho, Saud Purwanto Krisnawan mengatakan penetapan Budaya Sehat Jamu sebagai WBTB adalah hal yang positif dalam rangka terus mempromosikan budaya Indonesia.

Lebih lanjut Dubes menyatakan bahwa KBRI Pretoria dalam rangka peringatan 30 tahun kerja sama diplomatik Indonesia-Afrika Selatan akan mempromosikan jamu melalui berbagai aktivitas seperti pameran, lokakarya dan kegiatan lainnya.

Baca Juga : Rilis Modal Percoyo, Curhatan Ndarboy Genk Saat jadi Mitra Driver Grab

Sementara itu, melalui pesan video Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengaku bangga dengan penetapan Budaya Sehat Jamu sebagai WBTB UNESCO.

"Sejak dulu hingga kini budaya jamu terus dipelajari, dikembangkan dan diwariskan dari generasi ke generasi. Jamu telah menjadi bagian cara hidup di Indonesia," katanya.

Nadiem juga menyampaikan bahwa Indonesia akan terus melestarikan Jamu melalui pendidikan dan pelatihan secara formal dan non formal serta melalui penelitian, pengembangan dan juga inovasi jamu.

Baca Juga : Gelar Sisternet Goes to Campus, XL Axiata Ajak Mahasiswi Universitas Tanjungpura Atasi Bullying

Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO Ismunandar menambahkan bahwa proses penetapan Budaya Sehat Jamu sebagai WBTB UNESCO merupakan upaya bersama yang didorong komunitas lokal yang difasilitasi oleh Pemerintah.

Halaman :


Editor : JakaPermana