Cadisdik Wilayah XII Jabar Buka Peluang Lulusan SMK Kerja di Jepang

Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah XII Jawa Barat membuka peluang bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berada di Kota/Kabupaten Tasikmalaya untuk bekerja di Jepang. Langkah tersebut salah satunya dilakukan dengan menggandeng Tokyo Biso Kogyo Corporation.

Cadisdik Wilayah XII Jabar Buka Peluang Lulusan SMK Kerja di Jepang
Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah XII Jawa Barat membuka peluang bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berada di Kota/Kabupaten Tasikmalaya untuk bekerja di Jepang. Langkah tersebut salah satunya dilakukan dengan menggandeng Tokyo Biso Kogyo Corporation.

Abur menambahkan, berkaca dari pengalaman sebelumnya, industri Jepang pun  mayoritas memiliki penilaian yang positif terhadap tenaga kerja asal Indonesia. Tak terkecuali bagi Tokyo Biso Kogyo Corporation.

Abur mendapatkan informasi langsung dari Yuko Tanaka sebagai Assistant Manager Global HRD Tokyo Biso Kogyo Corporation bahwa pekerja asal Indonesia, khususnya Tasikmalaya memiliki banyak keunggulan. Dengan karakter yang religius dan santun, menjadikan pekerja asal Tasikmalaya cenderung mendapatkan nilai plus mengenai kepatuhan dan kedisiplinan.

"Ibu Tanaka bilang ke saya bahwa selama ini banyak merekrut pekerja dari Vietnam, bahkan tahun ini ada 150 orang yang direkrut. Tapi kok makin ke sini cenderung lebih memilih pekerja dari Jabar karena orang-orangnya santun, disiplin dari religius, terutama yang dari Priangan Timur," paparnya. 

Baca Juga : Jabar Caang Terangi Empat Kecamatan di Subang 

Bukan hanya itu, Abur menilai,  secara kompetensi keahlian lulusan SMK asal Tasikmalaya pun dapat bersaing. Itu ditunjukan dengan adanya lulusan yang berangkat kerja di Jepang dari tahun ke tahun di perusahaan otomotif, elektronik dan lainnya. 

Kendati demikian, menurut Abur yang pernah mendapatkan beasiswa untuk belajar selama 3 tahun di Jepang ini menilai ada tantangan lain selain kompetensi yang dihadapi oleh pekerja asal Indonesia. 

"Yang jadi masalah itu kemampuan bahasa asing. Makanya selain kompetensi, dari sisi bahasa asing juga harus ditingkatkan. Pertama harus menguasai Bahasa Inggris, kemudian jika mau kerja di Jepang maka pelajari bahasa Jepang. Begitu juga kalau mau kerja ke Korea atau China. Kalau bisa lulus hingga level N4," katanya.

Baca Juga : Program Petani Milenial, Sekda Jabar: Jadilah Penerus Pertanian Jabar

Terkait kerjasama dengan Tokyo Biso Kogyo Corporation, untuk langkah awal pihaknya akan memberangkatkan sejumlah siswa dan guru ke Jepang  pada Januari 2023 mendatang. Kunjungan siswa dan guru tersebut dalam rangka mencocokan kurikulum dengan perusahaan yang telah berdiri di Jepang sejak tahun 1957 tersebut.  


Editor : Ghiok Riswoto