Crown Group Indonesia Sebut Peran Penting Perbankan di Industri Properti

Setiap orang yang ingin memiliki properti kedua di Australia bisa mengajukan refinancing dari kredit kepemilikan apartemen pertamanya.

Crown Group Indonesia Sebut Peran Penting Perbankan di Industri Properti

INILAHKORAN,Com,-Sukses dengan proyek terbaru Crown Group di Sydney, Mastery by Crown Group yang berhasil mencetak penjualan sebesar Rp 400 miliar untuk 27 lot. Crown juga sukses menggandeng raksasa supermarket di Australia, Woolworths untuk menjadi penyewa utama di proyek properti yang berlokasi di kawasan Waterloo itu.

Berbagai capaian yang berhasil ditorehkan Crown Group Indonesia tentu juga karena sinergi yang selama ini terbangun dengan kalangan perbankan. Crown bahkan menyebut peran penting perbankan dalam mendorong industri properti baik di Indonesia maupun Australia.

Manajer Penjualan Crown Group Indonesia, Reiza Arief  menjelaskan, setiap negara tentu memiliki mekanisme berbeda. Namun peran perbankan di manapun akan mampu mendorong tumbuhnya industri properti.

Baca Juga : Menteri Trenggono Dorong Koperasi Tingkatkan Daya Jual Garam Lokal

Seperti di Australia misalnya, menurut Reiza setiap orang yang ingin memiliki properti kedua di Australia bisa mengajukan refinancing dari kredit kepemilikan apartemen pertamanya.
 
Reiza menjelaskan perbedaan sistem perbankan antara Australia dan Indonesia untuk menjawab beberapa pertanyaan yang muncul perihal kepemilikan unit kedua bagi pembeli asing.

"Memang sistem perbankan di Australia memungkinkan para nasabahnya untuk melakukan refinancing atas KPA unit pertamanya meskipun cicilan belum selesai. Biasanya ini dilakukan konsumen Ketika KPA mereka sudah berjalan 5 tahun dengan asumsi sudah terjadi kenaikan nilai unit pertama hingga 50%. Dan perbankan di Australia bisa memberikan pinjaman KPA kedua kepada konsumen hingga 80% dari harga unit yang ditawarkan," ungkap Reiza

Lebih lanjut Reiza yang merupakan alumnus dari Monash University di Melbourne dan sudah berkecimpung di dunia properti Australia selama lebih dari 1 dekade ini menambahkan, perbankan di Australia bisa memberikan pinjaman kedua mengingat nasabah akan membayar cicilan KPA dari pendapatan sewa.

Baca Juga : Menhub Minta Pembangunan Terminal Tipe A di 100 Daerah Gandeng Swasta

“Kondisi ini memang agak berbeda dengan Indonesia dimana rata-rata tingkat kekosongan unit apartemen mencapai 40% - 50%, sementara bunga KPA terutama untuk refinancing lebih tinggi di kisaran 5% (Fixed rate) hingga 10% (Float rate)," ujarnya.

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto