Dampak Kemarau Panjang, Warga di Empat Kecamatan di KBB Alami Krisis Air

Aparat kewilayahan sudah melayangkan surat kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB untuk permohonan bantuan air bersih.

Dampak Kemarau Panjang, Warga di Empat Kecamatan di KBB Alami Krisis Air
INILAHKORAN, Ngamprah - Sebagian warga yang bermukim di Kecamatan Cisarua, Cipeundeuy, Ngamprah dan Cipatat Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai kesulitan mendapatkan air bersih akibat dampak dari kemarau panjang.
Menyikapi kondisi tersebut, aparat kewilayahan sudah melayangkan surat kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB untuk permohonan bantuan air bersih.
Camat Cipeundeuy, Agus Ganjar menyebut kekurangan air bersih akibat kemarau panjang sudah dirasakan warga yang tinggal di beberapa RW. 
Menurutnya, warga saat ini sangat membutuhkan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Ada 12 RW di dua desa yang mengalami kesulitan air bersih, yaitu Desa Cipeundeuy dan Jatimekar," ucapnya.
Tak hanya Cipeundeuy, permohonan air bersih juga datang dari Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua. Kepala Desa Jambudipa Cece Suryadi menyebut ada 11 RW yang sudah mulai mengalami kesulitan air bersih, yaitu RW 01, 02, 03, 04, 05, 06, 07, 13, 14, 16, dan 17.
"Paling tidak kami membutuhkan 85 ribu liter air bersih atau setara 17 mobil tangki dengan kapasitas 5.000 liter," sebutnya.
Sekretaris BPBD KBB, Agus Sumartono mengakui, kemarau yang terjadi sekarang belum meluas. Hal ini terbukti dari permohonan air bersih baru dari empat kecamatan.
"Kondisi kekeringan sekarang belum terlalu parah. Makanya, hanya 4 kecamatan yang mengajukan permohonan bantuan pendistribusian air bersih," kata Agus Sumartono saat dihubungi belum lama ini.
Agus menyebut, sudah 25 ribu liter air bersih yang disalurkan. Namun belum semua permintaan dapat dipenuhi.
"Kami sedang fokus pada penanganan kebakaran di TPA Sarimukti. Dimana personel dikerahkan ke sana, sehingga permohonan bantuan air bersih belum dapat dilayani secara maksimal," pungkasnya.*** (agus satia negara)


Editor : Ahmad Sayuti