Diaspora Muslim Indonesia di Belanda Dorong Narasi Positif Islam

Komunitas diaspora Muslim Indonesia di Belanda berusaha menguatkan narasi positif tentang Islam dan menjadi jembatan diplomasi budaya, termasuk menepis Islamophobia.

Diaspora Muslim Indonesia di Belanda Dorong Narasi Positif Islam
Mahasiswa doktoral Universitas Leiden asal Indonesia Syahril Siddik. (antara)

Ia menuturkan bahwa banner penolakan sempat di pasang di kampus Nijmegen. Namun, tambah dia, sikap kelompok penentang kemudian melunak setelah memperoleh penjelasan bahwa konferensi yang diselenggarakan adalah konferensi Islam moderat.

Lebih lanjut, Syahril mengungkapkan ada pernyataan dari politisi sayap kanan Belanda yang memandang Muslim Indonesia bukan sebagai musuh.

“Ada statement dari Geert Wilder, bahwa yang diinginkan berkurang adalah Muslim dari Maroko dan Afrika. Lalu, ada yang tanya, kalau Muslim dari Belanda gimana? Jawab Wilder, mereka itu berbeda, boleh stay di Belanda. Itu juga pernyataan dari beberapa politisi anti-imigran di Belanda. Jadi, itu menunjukkan Islam Indonesia bisa sebagai salah satu jalur diplomasi budaya di Belanda,” kata Syahril yang sedang melakukan riset kajian Islam dan media baru.

Baca Juga : Menhan Korsel Ucapkan Belasungkawa atas Tenggelamnya KRI Nanggala-402

Sementara itu, Amin Mudzakir, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), mengungkapkan bahwa berkembangnya komunitas-komunitas Muslim di Belanda didorong oleh antara lain tumbuhnya warga Muslim Indonesia dan juga mahasiswa dari kelompok santri.

Selain itu, menurut Amin, ada juga kesadaran untuk mentransnasionalisasi Islam Indonesia ke level global.

“Jadi, pada tahun 2000-an ada kesadaran untuk mentransnasionalisasi Islam Indonesia ke level internasional,” kata Amin mengenai ide mengekspor ideologi atau paham keagamaan Islam ala Indonesia ke luar negeri, termasuk Belanda.

Amin menilai para mahasiswa Muslim ingin memperlihatkan kepada warga Eropa, bahwa di dunia ada satu bentuk Islam yang tidak sama dengan Islam Arab, atau Islam Maroko.


Editor : suroprapanca