Dinas Pemadam Kebakaran Kab Bandung Imbau Masyarakat Waspadai Puncak El nino pada Agustus-September

Diperkirakan, puncak el nino akan membawa gelombang panas yang berbarengan dengan musim kemarau ini sangat rawan terjadi kebakaran hutan dan pemukiman.

Dinas Pemadam Kebakaran Kab Bandung Imbau Masyarakat Waspadai Puncak El nino pada Agustus-September

INILAHKORAN, Soreang- Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung memimbau masyarakat mewaspadai puncak el nino yang diperkirakan terjadi pada Agustus-September 2023.

Diperkirakan, puncak el nino akan membawa gelombang panas yang berbarengan dengan musim kemarau ini sangat rawan terjadi kebakaran hutan dan pemukiman.

"BMKG memperkirakan puncak el nino pada Agustus-September ini. Musim panas dan kering ini dikhawatirkan dapat juga memicu atau rawan kebakaran hutan dan juga pemukiman," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung, Hilman Kadar di Soreang, Selasa 1 Agustus 2023.

Baca Juga : Ada Artis Nyaleg Wakili KBB dan Kabupaten Bandung, Pengamat Politik: Belum Diketahui Komitmennya

Menurut Hilman, suhu yang panas pada musim kemarau dengan hembusan angin kencang, sangat rawan terjadi kebakaran baik itu di hutan maupun di pemukiman warga. Kata dia ada beberapa penyebab kebakaran hutan, mulai dari kelalain manusia hingga yang memang terjadi karena fenomena alam.

"Seperti pembukaan lahan dengan cara dibakar itu sangat rawan, kemudian ada orang tanpa sengaja buang puntung rokok. Kemudian ada juga sisa api unggun dikawasan objek wisata alam dekat hutan, dimana sisa bara apinya tidak dimatikan dengan baik. Kemudian ada juga percikan api dari mesin pemotong pohon dan lainnya," ujar Hilman.

Selain itu, lanjut Hilman, ada juga kebakaran hutan yang dipicu oleh gesekan antar dahan pohon. Karena cuaca panas dan kering sehingga, menimbulkan percikan api.

Baca Juga : Sebut Masih Ada Utang Rp 140 Miliar Pasca Masa Jabatan Habis, Hengky: 2025 Kita Sudah Longgar dari Sisi Fiskal

"Ini semua harus diwaspadai saat musim kering seperti sekarang ini. Apalagi kebakaran hutan itu rata-rata terjadi di area hutan atau kawasan yang sulit dijangkau oleh armada pemadam kebakaran. Seperti yang terjadi pada 2019 di hutan Kawah Putih, kami minta bantuan dari BNPB untuk pemadamang menggunakan water bomber," katanya. 

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti