Disperindag Jawa Barat Dorong Batikpreneur, Ini Tiga Langkah yang Disiapkan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan atau Disperdindag Jawa Barat terus mendorong munculnya Batikpreneur atau pengusaha batik dari generasi muda. Selain mencetak Batikpreneur generasi muda, juga memiliki misi untuk menciptakan lapangan kerja.

Disperindag Jawa Barat Dorong Batikpreneur, Ini Tiga Langkah yang Disiapkan
Ketua Dekranasda Jawa Barat, Atalia Ridwan Kamil meninjau kegiatan Batikpreneur yang digagas Disperindag Jawa Barat.
INILAHKORAN, Bandung - Dinas Perindustrian dan Perdagangan atau Disperindah Jawa Barat terus mendorong munculnya Batikpreneur atau pengusaha batik dari generasi muda. Selain mencetak Batikpreneur generasi muda, juga memiliki misi untuk menciptakan lapangan kerja.
Bersama Dekranasda Jawa Barat, Disperindag Jawa Barat mengupayakan berdirinya Rumah Belajar Batik di Kota Tasikmalaya yanh diresmikan, Sabtu (20/8/2022), untuk mendukung Batikpreneur. 
Kepala Disperindag Jawa Barat Iendra Sofyan mengatakan kehadiran Rumah Belajar Batik Tasikmalaya untuk untuk membangun keterampilan generasi muda usia produktif dalam mengembangkan kerajinan batik sebagai bagian dari Batikpreneur. 
 "Juga membangun keterampilan kewirausahaan guna membuka peluang lapangan kerja baru bagi masyarakat di Tasikmalaya khususnya dan Jawa Barat pada umumnya," ujar Iendra, Minggu, 21 Agustus 2022.
Iendra menyampaikan, sedikitnya ada tiga fokus materi yang diberikan kepada peserta dari Rumah Belajar Batik Tasikmalaya. Selain kurikulum pembuatan batik tulis maupun cap, juga terkait kewirausahaan dan literasi keuangan.
Pelatihan pembuatan batik tulis diawali dengan tahapan pembuatan sketsa, penjiplakan ke kain, pelilinan (klowong), pengisian motif (isen-isen), pewarnaan, penutupan hingga pelorodan.
Adapun materi yang diberikan tidak terbatas pembekalan materi pemasaran dan pembuatan batik saja, namun juga diperkaya dengan materi menjahit dan juga bordir. Serta menyediakan akses modul literasi keuangan melalui pelatihan online yang interaktif dan menarik.
Diharapkan setelah peserta memperolah pembelajaran di Rumah Batik dapat memberikan pelatihan keterampilan vokasi yang akan menjadi bekal bagi para peserta untuk mandiri, bahkan menciptakan lapangan kerja baru di Tasikmalaya dan Jawa Barat.
"Sampai saat ini, kami telah menjangkau penerima manfaat sebanyak 3.000 orang peserta yang mengikuti pelatihan literasi keuangan dari area Jawa Barat, dan sebanyak 150 peserta terpilih mengikuti pelatihan vokasi membatik dan bimbingan pelatihan bisnis," katanya. 
Iendra juga menyebutkan, sejak April 2022 sampai saat ini, Rumah Belajar Batik Tasikmalaya telah memberikan modul pelatihan kewirausahaan, literasi keuangan serta literasi digital, guna mencetak sejumlah-batikpreneur yang mumpuni di Tasikmalaya dan Jawa Barat.
Sedangkan sasaran penerima manfaat Rumah Belajar Batik, adalah anak muda putus sekolah yang berasal dari kelompok prasejahtera dan memberikan mereka kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan dengan menjadi seorang Batikpreneur dan menciptakan lapangan kerja.
"Dengan target dapat membantu bisnis UMKM di Kota Tasikmalaya tumbuh hingga 80 persen dengan angka penyerapan tenaga kerja sebesar 1,5 kali lipat," katanya. (rianto nurdiansyah)


Editor : Zulfirman