DLHK Angkut Lima Ton Sampah Pasca Banjir Gedebage

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung mengangkut sampah di kawasan Soekarno-Hatta pasca banjir di wilayah Gedebage, Senin 3 Oktober 2022. Total sampah yang diangkut sebanyak 12 meter kubik, atau kurang lebih lima ton. 

DLHK Angkut Lima Ton Sampah Pasca Banjir Gedebage
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung mengangkut sampah di kawasan Soekarno-Hatta pasca banjir di wilayah Gedebage, Senin 3 Oktober 2022. Total sampah yang diangkut sebanyak 12 meter kubik, atau kurang lebih lima ton. /antarafoto
INILAHKORAN, Bandung - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung mengangkut sampah di kawasan Soekarno-Hatta pasca banjir di wilayah Gedebage, Senin 3 Oktober 2022. Total sampah yang diangkut sebanyak 12 meter kubik, atau kurang lebih lima ton. 
"Kurang lebih 12 meter kubik sampah yang diangkut, yang kita beresin tadi yang di jalan. Kira-kira tiga sampai empat ton. Paling banyak lima ton lumayan banyak," kata Subag TU UPT Pengelolaan Sampah DLHK Kota Bandung Septiadi Pratama, Selasa 4 Oktober 2022.
Septiadi Pratama menyebut, bahwa pengangkutan sampah dilakukan menggunakan dua truk berukuran enam meter kubik. Sampah-sampah tersebut mengapung saat banjir terjadi dan menumpuk di jalan serta trotoar saat surut. 
"Ke bawa banjir sampahnya. Saya juga enggak bisa mastiin sampahnya dari mana. Kemungkinan besar dari pasar juga, sampah pasar ke bawa banjir," ucapnya. 
Septiadi menuturkan, sampah-sampah yang berserakan pasca banjir di Gedebage mulai terlihat dari perempatan Gedebage hingga sampai menuju Kantor Kecamatan Panyileukan. Sampah tersebut langsung dibawa ke TPA Sarimukti. 
"Perkiraan 500 meter dari perempatan Gedebage sampai ke arah pasar sana dikit ada sampah. Kan banjir bukan hanya di depan pasar. Setelah Kecamatan Panyileukan ada banjir juga, tapi enggak sebanyak di depan pasar sampahnya," ujar dia. 
Sementara itu, Kabid Pengendalian Daya Rusak Air DSABM Dini Dianawati mengatakan, intensitas hujan yang tinggi serta saluran drainase yang dipenuhi sampah berkontribusi terhadap meluapnya air ke jalan. 
"Hasil investigasi teman-teman di lapangan kemarin mungkin kalau penyebabnya itu selain intensitas curah hujan yang cukup tinggi dari jam 13.00 WIB sampai jam 21.00 WIB malam sudah dua hari berturut-turut di sana posisi hujan deras. Juga kolam retensi yang dibangun di Gedebage sudah tidak menampung debitnya," kata Dini Dianawati. 
Dini Dianawati mengungkapkan, kolam retensi Gedebage kemarin tetap berfungsi namun terdapat saluran drainase yang tersumbat sampah. Akibatnya air meluap ke jalan Soekarno-Hatta. 
"Sampahnya itu bukan kecil-kecil tapi sampah sampah kayu bekas keranjang buah dari Pasar Gedebage tumplek di saluran. Jadi, itu mungkin salah satu penyumbat saluran drainase yang akhirnya meluap ke jalan," ucapnya. *** (yogo triastopo) 


Editor : JakaPermana