Ema Sumarna Optimistis Kota Bandung Peroleh Predikat Nindya Kota Layak Anak

Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna optimistis jika Kota Bandung bisa meraih kembali predikat Nindya. Melalui proses verifikasi lapangan Kota Layak Anak, Pemkot Bandung akan mencoba semaksimal mungkin untuk memenuhi kekurangan data yang masih dibutuhkan.

Ema Sumarna Optimistis Kota Bandung Peroleh Predikat Nindya Kota Layak Anak
Berdasarkan hasil sementara, verifikasi administrasi Kota Bandung pada Kota Layak Anak 2023 mendapatkan poin 641,92 usulan kategorinya adalah Madya. (istimewa)

"Meski ini masih progres, belum terselesaikan 100 persen, tapi kita harus betul-betul fokuskan agar harapan hidup anak ke depan bisa lebih baik, generasi penerusnya pun bertumbuh dan berkembang dengan baik," ujar dia.

Bahkan, Ema menjabarkan, di dalam APBD Kota Bandung, anggaran untuk program rawan melanjutkan pendidikan (RMP) setiap tahun tergolong cukup besar, yakni mencapai Rp100 miliar-Rp120 miliar.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, Uum Sumiati mengatakan, proporsi anggaran KLA terhadap APBD sebesar 22,87 persen atau Rp1,3 miliar. Suara anak juga direalisasikan dalam berbagai program.

Baca Juga : Polisi Selamatkan Wanita Korban Penculikan di Bandung, Pelaku Ikut Diringkus

"Persentase anak yang diregistrasi dan memiliki kutipan akta kelahiran pada 2021 sebanyak 95,27 persen. Lalu pada tahun 2022 meningkat menjadi 97,01 persen," kata Uum Sumiati.

Selain itu, 80 puskesmas di Kota Bandung juga sudah ditetapkan menjadi Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas (PRAP). Misalnya Puskesmas Garuda dan RS Bandung Kiwari yang tengah menuju standarisasi ramah anak.

Menanggapi hal tersebut, Kepala DP3AKB Jawa Barat Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka menjelaskan hasil sementara verifikasi administrasi KLA Kota Bandung tahun 2023 mendapatkan poin 641,92 usulan kategorinya adalah Madya.

Baca Juga : Ajak Berhubungan Badan Warga yang Ngurus KTP, Oknum Perangkat Desa Banyusari Katapang Bandung Dipolisikan 

Predikat tersebut dapat ditingkatkan dengan memberi kesempatan melalui kekurangan evidence hasil VLH yang optimal.


Editor : Doni Ramdhani