Jalin Kolaborasi Pemasaran, Paguyuban Tani Lestari Genjot Produktivitas Teh Rakyat

Produk teh Indonesia masih diakui memiliki kualitas terbaik di dunia. Namun, Ketua Asosiasi Teh Indonesia Atik Dharmadi mengatakan peringkat negeri ini sebagai eksportir teh terus melorot. Kini, Indonesia berada di peringkat ke-13.

Jalin Kolaborasi Pemasaran, Paguyuban Tani Lestari Genjot Produktivitas Teh Rakyat
“Hampir separuh atau sekitar 46% perkebunan teh Indonesia digarap petani, 34% dikelola negara, dan 20% dikelola swasta. Meskipun mempunyai area perkebunan terluas, ironisnya produktivitas kebun teh rakyat justru yang paling kecil. Dari 144.064 ton produksi teh kering Indonesia pada 2020, 40% dihasilkan perkebunan besar negara, 35% oleh perkebunan rakyat, dan 25% oleh perkebunan bsar swasta,” kata Atik saat Pekan Teh Rakyat yang mengusung tema Teh Rakyat di Tengah Peluang dan Tantangan, Kamis 22

INILAHKORAN, Bandung - Produk teh Indonesia masih diakui memiliki kualitas terbaik di dunia. Namun, Ketua Asosiasi Teh Indonesia Atik Dharmadi mengatakan peringkat negeri ini sebagai eksportir teh terus melorot. Kini, Indonesia berada di peringkat ke-13.

Menurutnya, bagi Indonesia komoditas teh itu masih berperan penting sebagai penyumbang devisa negara, pengentasan kemiskinan masyarakat desa, dan pelestarian lingkungan. Berdasarkan data Kemenko Perekonomian 2020, Indonesia menduduki peringkat ke-13 eksportir teh terbesar dunia yang memasok 45.265 ton teh atau senilai US$96.326.

“Hampir separuh atau sekitar 46% perkebunan teh Indonesia digarap petani, 34% dikelola negara, dan 20% dikelola swasta. Meskipun mempunyai area perkebunan terluas, ironisnya produktivitas kebun teh rakyat justru yang paling kecil. Dari 144.064 ton produksi teh kering Indonesia pada 2020, 40% dihasilkan perkebunan besar negara, 35% oleh perkebunan rakyat, dan 25% oleh perkebunan bsar swasta,” kata Atik saat Pekan Teh Rakyat yang mengusung tema Teh Rakyat di Tengah Peluang dan Tantangan, Kamis 22 Juni 2023.

Baca Juga : PLN Kunjungi Wison Offshore & Marine di Shanghai Guna Studi Pengembangan Midstream Gas

Di sisi lain, pengolahan mandiri untuk memotong rantai pasok belum banyak dilakukan kelompok dan koperasi tani. Alasannya beragam mulai dari akses modal susah, manajemen kurang, hingga dependensi pada bantuan pemerintah dan lembaga pendamping.

Ketua Paguyuban Tani Lestari Waras Paliant menyebutkan, untuk bertahan di tengah himpitan permasalahan tersebut perwakilan para petani teh dari 14 kabupaten dari Jawa Barat dan Jawa Tengah berinisiatif melakukan gerakan bersama untuk membentuk Paguyuban Tani Lestari pada 2016. 

“Tujuan dari pembentukan Paguyuban Tani Lestari ini untuk mendorong para petani terus meningkatkan pengelolaan dan perawatan kebun teh untuk meningkatkan produktivitas dan menghasilkan pucuk berkualitas,” ujar Waras.

Baca Juga : Pesawat Buatan PT DI N219 Mampu Topang Konektivitas Antarpulau

Dia menuturkan, Paguyuban Tani Lestari merupakan forum petani teh dari wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah yang terbentuk pada pertengahan 2016 atas inisiatif dari Business Watch Indonesia (BWI). Bersama Paguyuban Tani Lestari, kata dia, anggota petani berusaha untuk memperbaiki diri melalui serangkaian program pembinaan untuk kemandirian. Harapannya, petani mendapatkan manfaat kebaikan, nilai tambah petani serta perbaikan kehidupan kelompok tani secara berkelanjutan.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani