Empat Kenikmatan dalam Bersedekah

Seringkali kita mendengar seruan untuk bersedekah. Banyaknya kisah yang mengatakan bahwa sedekah akan melipatgandakan harta tak urung membuat banyak orang termotivasi melakukannya.

Empat Kenikmatan dalam Bersedekah
ilustrasi/net

Lalu soal dimanfaatkan itu bagaimana? Masih menurut karib saya dimanfaatkan oleh orang pun sebenarnya juga ada manfaatnya. Intuisi jadi lebih tajam. Sehingga kita jadi tahu kapan seseorang benar-benar membutuhkan bantuan atau hanya pura-pura. Dan keterampilan semacam ini tak didapat dari buku pelajaran, tetapi dari pengalaman.

2. Belajar Ikhlas

Jika tidak didasari oleh rasa ikhlas, akan sulit bagi Anda mengeluarkan uang senilai lima ribu rupiah. Terutama saat anda mengalami kesulitan keuangan. Begitu banyak pertimbangan yang ujung-ujungnya membatalkan niat baik kita. Tapi mari berpikir kebalikan dengan menempatkan diri Anda sebagai orang yang sedang kesulitan. Bukankah menyenangkan dalam keadaan demikian ada yang memberi dukungan sosial?

Baca Juga : Tiga Rahmat Karena Istri Cantik dan Rajin Tahajud

Jangan takut uang itu hilang sia-sia. Sebab dengan bersedekah sesungguhnya Anda tengah menabung di bank semesta pimpinan Allah Taala.

3. Berlatih Sabar

Apa rasanya ketika orang yang Anda bantu dengan sedekah itu tak mengucapkan terima kasih? Malah terkesan tidak acuh dan tidak peduli. Seorang teman saya yang lain pernah mengalami hal macam ini. Ketimbang marah, ia justru berpikir sederhana. Ia menganggap melakukan sedekah itu bak menimbun kotoran ayam di halaman belakang. Saat melakukannya memang tidak menyenangkan, tapi ketika si kotoran telah terurai dengan baik, dialah yang mendapat keuntungan.

Halaman belakangnya subur, bisa ditanami segala macam tanaman. Saat tanaman besar dan berbuah ia akan memetik serta merasakan manisnya. Itulah hasil berpayah-payah menyemai kotoran ayam di halaman belakang. Begitu ia mengumpamakan pahala yang kelak ia dapatkan dari Allah untuk amal yang dilakukan penuh keikhlasan, tanpa mengharap balasan.


Editor : Bsafaat