Empat Pilar Kebangsaan Rajut Semangat Persatuan Bangsa

Pemahaman Terkait Empat Pilar Kebangsaan yang meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhineka Tunggal Ika harus terus digaungkan dalam upaya merajut semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

Empat Pilar Kebangsaan Rajut Semangat Persatuan Bangsa

Dalam kegiatan tersebut, Ledia juga menekankan bahwa dalam upaya merajut semangat persatuan dan kesatuan bangsa, umat muslim di Indonesia seharusnya mampu memolarisasi semangat kebangsaan yang digaungkan oleh tokoh-tokoh muslim, termasuk ulama terdahulu yang telah berkontribusi terhadap kemerdekaan Indonesia.

Bahkan, kata Ledia, tidak sedikit tokoh Islam dan ulama yang berpartisipasi pada pembentukan fondasi hingga lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dia pun menyebutkan, banyak tokoh muslim dan ulama yang terlibat jauh dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Hal tersebut, kata Ledia, membuktikan bahwa umat Islam telah berkontribusi besar dalam proses kemerdekaan.

"Ini bagian dari bagaimana mereka tahu bahwa organisasi mereka didirikan dari kesadaran penuh berbangsa dan bernegara. Memang (saat ini) sering kali seolah ada missing link, padahal pendiri organisasi mereka telah berkontribusi pada pendirian negara, termasuk simbol dan lambang negara," paparnya.

Baca Juga : Dirut BUMD Mundur dari Jabatannya, Dadang Siap Cari Pengganti

Menyoal adanya anggapan yang menyebut umat Islam antikebangsaan, Ledia menegaskan hal tersebut bisa terbantahkan dengan membuka lagi sejarah 76 tahun silam, saat Pancasila dan republik ini dirumuskan menjadi falsafah hidup dan negara yang berdaulat.

"Harus diakui, ada pihak-pihak yang mengangkat seolah-olah Islam kontra dengan kebangsaan. Karenanya, harus digali lebih dalam, jangan meninggalkan sejarah. Bung Karno ingatkan soal Jas Merah, kita juga harus ingat Jas Hijau, jangan sekali-kali menghilangkan jasa ulama. Mereka sudah memberikan banyak pada kemerdekaan negara ini jangan diabaikan," bebernya.

Untuk menegaskan bahwa Islam bagian yang tidak dapat dilepaskan dari bangsa Indonesia, masyarakat, khususnya umat muslim dapat mengimplementasikan nilai-nilai Islam dan Pancasila dalam kesehariannya.

"Sila pertama Pancasila kan Ketuhanan yang Maha Esa, jadi jangan dipertentangkan karena itu satu yang terinternalisasi. Menjalankan Pancasila yang sebenarnya adalah ketika kita menjalankan agama kita dengan baik," tegasnya.


Editor : Ghiok Riswoto