Fenomena di Jabar, Keluarga Sembunyikan Penderita ODGJ

INILAH, Bandung - Masih banyak keluarga dari penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang masih menyembunyikan keberadaan si penderita. Kenapa?

Fenomena di Jabar, Keluarga Sembunyikan Penderita ODGJ
Ilustrasi

INILAH, Bandung - Masih banyak keluarga dari penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang masih menyembunyikan keberadaan si penderita. Kenapa?

Keluarga mereka melakukannya lantaran merasa malu. Hal tersebut menjadi salah satu fenomena di Jawa Barat. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) sekaligus Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat Dodo Suhendar tak menampik hal tersebut terjadi di Jabar.

Dia mengatakan, itu karena masih adanya kesalahan stigma pada masyarakat, khususnya keluarga penyandang ODGJ. "Kalau sudah sakit lalu dipasung bertahun-tahun ya makin parah lah," ujar Dodo, Jumat (15/2/2019).

Menurut dia, penanganan ODGJ harus sinergis bersama stakeholder dan dinas terkait, tak terkecuali antara Dinkes dan Dinsos Jabar. Karena itu, ada rencana pihaknya membentuk tim penanggulangan kesehatan jiwa yang akan berkolaborasi dengan berbagai pihak.

"Karena yang dibutuhkan adalah bagaimana memberikan pengertian ke masyarakat. Misalnya, keluarganya bertanya-tanya untuk mengetahui termasuk gangguan jiwa atau tidak. Bingung harus ke mana konsultasi," katanya.

Selain itu, pada beberapa kasus kerap kali penderita ODGJ dihubungkan dengan hal mistis, sehingga sang pasien malah dilarikan ke 'orang pintar' disandingkan ke tenaga medis. Hal ini pun menjadi tantangan pihaknya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.

"Cuma ini butuh suatu kebersamaan dan SOP.  Jadi, tugas kita menjadi semacam penanganan awal. Kalau telantar, tidak ada keluarganya nanti kita masukan ke panti rehabilitasi," katanya.

Halaman :


Editor : inilahkoran