Fenomena di Jabar, Keluarga Sembunyikan Penderita ODGJ

INILAH, Bandung - Masih banyak keluarga dari penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang masih menyembunyikan keberadaan si penderita. Kenapa?

Fenomena di Jabar, Keluarga Sembunyikan Penderita ODGJ
Ilustrasi

Tentunya, kerja sama sejumlah rumah sakit jiwa pun akan makin ditingkatkan sesuai visi misi Gubernur Ridwan Kamil yang menekankan sinergitas dalam menjadikan Jabar Juara di segala sektor.

Salah satu yang ditempuh yaitu pembangunan selter penampungan alias Detail Engineering Design (DED) untuk ODGJ.

"Pak Gubernur ke depan ada pusat rehabilitasi dan melengkapi kebutuhan-kebutuhan penanganan ODGJ. Ini membutuhkan, sekarang masih ada ODGJ yang disembunyikan oleh keluarganya dan ternyata mereka kabur ke jalan," kata Dodo.

Pihaknya berharap tak ada lagi penderita ODGJ yang berkeliaran di jalan-jalan. Yang terjadi saat ini, tambah Dodo, beberapa ODGJ yang berkeliaran di Jabar merupakan warga dari provinsi lain atau pun sebaliknya. Dengan begitu, pihaknya pun melakukan koordinasi.

"Semua tinggal bagaimana prosedurnya, mungkin nanti akan ada tim, apakah lembaga masyarakat, atau dengan Satpol PP dan kepolisian. Insya Allah di kita (Dinsos Jabar) ditangani dulu," pungkasnya.

Sementara itu, kepala seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Jabar Arief Sutedjo pun mengatakan, masih banyak penderita ODGJ yang malah disembunyikan keluarganya. 

"Karena malu punya keluarga ODGJ, sehingga dipasung dan dibuang," ujar Arief. Menurutnya, berdasarkan data Dinkes Jabar yang dihimpun dari kabupaten/kota, tahun 2017 lalu tercatat ada 11.360 penderita ODGJ berat.


Editor : inilahkoran