FTG Unpad Melakukan Survei Geologi di Kawasan Bencana Cimanggung Sumedang

Bencana longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang menjadi perhatian bersama. Bencana tersebut diduga terjadi akibat tingginya curah hujan di Kabupaten Sumedang serta kondisi tanah yang tidak stabil.

FTG Unpad Melakukan Survei Geologi di Kawasan Bencana Cimanggung Sumedang

INILAH, Bandung - Bencana longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang menjadi perhatian bersama. Bencana tersebut diduga terjadi akibat tingginya curah hujan di Kabupaten Sumedang serta kondisi tanah yang tidak stabil.

Melihat hal itu, Tim Fakultas Teknik Geologi (FTG) Universitas Padjadjaran (Unpad) melakukan survei geologi di kawasan bencana. Survei dilakukan untuk menganalisis struktur geologi di kawasan permukiman tersebut.

Dosen Fakultas Teknik Geologi Unpad Dicky Muslim menuturkan, berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan Pusat Riset Kebencanaan Unpad, Ikatan Ahli Geologi Indonesia, serta sejumlah alumni FTG Unpad ditemukan bahwa wilayah yang terjadi longsor tersebut memiliki kontur lahan yang curam.

Baca Juga : Unik...Jumlah Perempuan dan Laki-laki Meninggal Covid-19 di Garut Sama

“Tadinya wilayah ini bekas tambang batu dan tanah urugan, lalu kemudian diratakan dan dijadikan perumahan,” ungkap Dicky di Kampus Unpad Bandung, Selasa (12/1/2021).

Secara geologi kata Dicky, struktur tanah dan batuan di wilayah Perumahan SBG Desa Cihanjuang termasuk ke dalam bagian batuan vulkanik Qyu. Dalam Peta Geologi yang diterbitkan Badan Geologi Kementerian ESDM, batuan vulkanik Qyu merupakan produk batuan vulkanik muda yang belum bisa dipisahkan, sehingga masih bercampur antara lapisan keras dengan yang halus.

Karena termasuk batuan vulkanik muda, lapisan tanah dan batuan ini cukup rentan. Kerentanan ini sudah terlihat sebelumnya di beberapa titik.

Baca Juga : Di Garut, 6 Warga Meninggal Akibat Covid-19 dalam Sehari

Dicky menjelaskan, batas bagian tenggara perumahan tersebut berhadapan dengan tebing yang dibatasi dengan saluran air. Diduga, ketika hujan besar tiba saluran air ini terjadi peresapan atau infiltrasi, sehingga membentuk bidang gelincir yang memungkinkan terjadinya longsor.

Halaman :


Editor : Bsafaat