Hari Ibu, Setarakan Kedudukan Perempuan dengan Kaum Lelaki 

Puncak peringatan Hari Ibu menjadi momentum untuk menyetarakan kedudukan perempuan dalam berbagai peran penting pembangunan di Kota Bandung.

Hari Ibu, Setarakan Kedudukan Perempuan dengan Kaum Lelaki 
Puncak peringatan Hari Ibu menjadi momentum untuk menyetarakan kedudukan perempuan dalam berbagai peran penting pembangunan di Kota Bandung.
INILAHKORAN, Bandung - Puncak peringatan Hari Ibu menjadi momentum untuk menyetarakan kedudukan perempuan dalam berbagai peran penting pembangunan di Kota Bandung.
Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, Hari Ibu merupakan bentuk pengakuan dan penghargaan atas perjuangan perempuan Indonesia dari masa ke masa.
"Maka dari itu, peringatan Hari Ibu di Indonesia bukan Mother's Day seperti di negara lain. Melainkan momentum untuk mendorong seluruh perempuan Indonesia menjadi perempuan yang setara kedudukannya dengan kaum lelaki,” kata Yana Mulyana, Kamis 22 Desember 2022.
Sebab menurut Yana Mulyana, perempuan masih menghadapi beragam permasalahan yang mengancam hidupnya. Terlebih dengan adanya pandemi Covid-19, kondisi perempuan di Kota Bandung lebih rentan, baik secara sosial maupun ekonomi.
"Perempuan sedang berusaha keluar dari pandemi Covid-19. Semoga para perempuan Indonesia tetap tangguh dan berani dalam menjadi penopang kaumnya. Kemajuan bangsa sangat bergantung dengan keberhasilan para perempuan," ucapnya. 
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Bandung Yunimar Mulyana berharap, melalui kegiatan ini perempuan Kota Bandung dapat mengambil peran dengan berkolaborasi bersama beragam stakeholder untuk membangun Kota Bandung mulai dari tataran keluarga terkecil.
"Sehingga perempuan Kota Bandung, tetap mandiri, sehat, dan sejahtera. Sangat disayangkan apabila perempuan masih dihadapkan dengan beragam ketimpangan," kata Yunimar Mulyana.
Sedangkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung Uum Sumiati menjelaskan, peringatan Hari Ibu ini merupakan upaya untuk mengenang tonggak perjuangan sejarah kaum perempuan Indonesia pada Kongres Perempuan pada 22 Desember 1928.
"Mengusung tema Perempuan Berdaya, Indonesia maju, para perempuan bisa menjadikan ini sebagai ajang para perempuan bersatu membangun Kota Bandung sebagai kota yang unggul, nyaman, agamis, dan sejahtera," kata Uum Sumiati. 
Hari Ibu juga, dituturkan Uum Sumiati mewariskan nilai luhur dan semangat perjuangan yang terkandung dalam semangat perjuangan kaum perempuan. Perjuangan baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa, dan bernegara.
Pada puncak acara Hari Ibu, Uum menyebut DP3A berkolaborasi dengan TP PKK membentuk rangkaian kegiatan mulai dari lomba foto, baca puisi, donor darah, senam sehat, gerak jalan, dan pemberian bantuan kepada lansia.
"Ada gelar produk unggulan yang dihadiri kaum perempuan dari Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) Kota Bandung, perempuan kepala keluarga, dan gabungan organisasi wanita Kota Bandung," ucapnya. 
Selain itu, penghargaan Adhi Bakti Pratama kepada perempuan di Kecamatan Panyileukan, Rancasari, dan Bojongloa Kaler. Adhi Bakti Pratama merupakan penghargaan atas peran aktif perempuan sebagai kader PKK selama 10 tahun lebih tanpa terhenti. *** (yogo triastopo) 


Editor : Ahmad Sayuti