Hati-hati! Olahraga Intensitas Tinggi Memicu Serangan Jantung

Spesialis jantung dr. Darwin Maulana, Sp.JP, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengatakan bahwa semua jenis olahraga dapat memicu serangan jantung, terutama high intensity training atau latihan kardio dengan intensitas tinggi.

Hati-hati! Olahraga Intensitas Tinggi Memicu Serangan Jantung
Ilustrasi/Antara Foto

INILAH, Bandung - Spesialis jantung dr. Darwin Maulana, Sp.JP, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengatakan bahwa semua jenis olahraga dapat memicu serangan jantung, terutama high intensity training atau latihan kardio dengan intensitas tinggi.

"Pemilihan olahraga yang tepat sesuai dengan kondisi kebugaran dan kesehatan jantung menjadi sangat penting. Untuk seseorang yang hendak melakukan high intensity training, sangat disarankan untuk memeriksakan kondisi kesehatan jantungnya kepada dokter. Dokter jantung akan memberikan resep olahraga sesuai dengan kemampuan dan kesehatan jantung sesorang saat itu dengan parameter FITT (Frequency, Intensity, Time, Type),” ujar anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI), dikutip dari keterangan resmi, Kamis (17/6).

Dia menjelaskan, olahraga yang tepat untuk menghindari serangan jantung adalah jenis olahraga aerobik dan hindari olahraga berjenis resistance training (olahraga angkat beban atau pembentukan massa otot). Olahraga tepat, sesuai dengan kondisi kebugaran dan kesehatan jantung, dapat menghindari serangan jantung.

Baca Juga : realme Gempur Indonesia dengan 6 AIoT Terbaru

Olahraga yang telah diresepkan oleh dokter berdasarkan FITT (Frequency, Intensity, Time, Type) akan meningkatkan metabolisme lemak dan kolesterol berlebih dalam darah yang pada akhirnya dapat mencegah sumbatan pembuluh darah koroner dan terhindar dari serangan jantung.

“Setiap orang sebaiknya berolahraga yang sesuai dengan kondisi dan kesehatan jantung atau berdasarkan resep olahraga dari dokter. Jika seseorang belum mengetahui kondisi kesehatan jantungnya, disarankan untuk melakukan olahraga tipe aerobik dengan intensitas ringan-sedang, dengan peningkatan denyut jantung 10-20 kali per menit dari denyut jantung awal sebelum olahraga,” ujarnya.

Serangan jantung bisa terjadi saat berolahraga bila kerja jantung terlalu terbebani.

Baca Juga : Island King Capai 10 Juta Pengguna dalam 2 Bulan

“Saat seseorang melakukan olahraga dengan intensitas yang melebihi kemampuan jantung, terlebih belum diketahuinya kondisi kesehatan jantung saat melakukan olahraga, maka hal tersebut dapat membebani kerja jantung sehingga dalam kondisi tertentu dapat menyebabkan gangguan pada jantung,” ujar dia.

Halaman :


Editor : Bsafaat