Imbas One Way, Kendaraan Menuju Cirebon Dialihkan ke Pantura

Petugas mengalihkan kendaraan yang akan menuju Cirebon melintasi ke jalur Pantura menyusul diterapkannya kebijakan one way dari KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang sampai KM 72 Cikopo di ujung Tol Cipali.

Imbas One Way, Kendaraan Menuju Cirebon Dialihkan ke Pantura

INILAHKORAN, Purwakarta - Petugas mengalihkan kendaraan yang akan menuju Cirebon melintasi ke jalur Pantura menyusul diterapkannya kebijakan one way dari KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang sampai KM 72 Cikopo di ujung Tol Cipali.

Marketing and Communication Department Head Jasa Marga Faiza Riani, dalam keterangannya di Purwakarta, Sabtu mengatakan bahwa PT Jasa Marga mendukung diskresi kepolisian untuk memberlakukan rekayasa lalu lintas one way pada arus balik lebaran di Jalan Tol Trans Jawa dari Semarang sampai Cikampek.

Rekayasa lalu lintas one way itu diberlakukan pada Sabtu sejak pukul 15.00 WIB.

Baca Juga : Polres Sukabumi Buka Tol Bocimi Untuk Arus Balik

Dengan berakhirnya titik one way di KM 72, maka pengguna jalan dari Jakarta yang menuju arah Cirebon melintasi Jalan Tol Cipali/Jalan Tol Trans Jawa akan dialihkan akses keluar Gerbang Tol Cikampek KM 72 Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Kemudian pengendara melanjutkan perjalanannya melalui jalur Pantura. Sedangkan untuk rute pengguna jalan dari arah Jakarta menuju arah Bandung masih berlaku normal.

Ia menyampaikan bahwa diberlakukannya rekayasa lalu lintas one way itu berdasarkan dengan indikator volume lalu lintas dari traffic counting di sepanjang KM 414 Jalan Tol Batang-Semarang sampai KM 190 Jalan Tol Palikanci yang dipantau selama tiga jam berturut-turut dan jumlah volume lalu lintas di periode tersebut tercatat di atas indikator.

Baca Juga : Sistem Satu Arah Berhasil Mengurai Antrean Kendaraan di Kawasan Puncak

“Mengingat pada arus mudik kemarin juga telah diberlakukan sejumlah rekayasa lalu lintas, untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas pada arus balik ini kami terus berkolaborasi dengan pihak kepolisian, Kemenko PMK, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian PUPR dalam pemantauan indikator volume lalu lintas jalan tol melalui traffic counting yang menjadi rekomendasi pemberlakuan skenario rekayasa lalu lintas yang diperlukan,” kata Faiza.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti