Indef: Perekonomian Nasional Membaik Namun Belum Optimal

Lembaga kajian ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai bahwa perekonomian nasional menunjukkan perbaikan namun belum optimal.

Indef: Perekonomian Nasional Membaik Namun Belum Optimal
Ilustrasi/Antara Foto

INILAH, Jakarta- Lembaga kajian ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai bahwa perekonomian nasional menunjukkan perbaikan namun belum optimal.

"Ada perbaikan, namun belum optimal. Kami perkirakan ekonomi kita masih minus pada triwulan pertama, diperkirakan minus 1 persen," ujar Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, salah satu faktor yang menjadi penahanan pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi rumah tangga yang masih rendah.

Baca Juga : Gapeka 2021 Diberlakukan, Pangkas Waktu Tempuh Perjalanan KA

Menurut dia, harus ada terobosan lain untuk mendorong konsumsi rumah tangga agar pemulihan ekonomi nasional dapat lebih terasa.

Di samping itu, lanjut dia, program PEN untuk UMKM dan korporasi juga harus dikaji kembali agar lebih tepat sasaran sehingga dapat mempercepat pertumbuhan perekonomian nasional, mengingat program PEN pada 2020 untuk sektor itu cenderung lebih banyak digunakan untuk menutup kerugian yang diderita pelaku usaha.

Tercatat, ia mengemukakan, program PEN untuk UMKM sebesar Rp112,44 triliun dan korporasi sebesar Rp60,73 triliun pada 2020 selama tahun 2020.

Baca Juga : BI: Kontraksi Perekonomian Jabar 2020 Lebih Dalam dari Angka Nasional 

"Untuk tahun 2021 juga memiliki prinsip yang sama dalam penggunaan program PEN. Kondisi itu akan membuat sulit untuk dijadikan penggerak pemulihaan ekonomi. Ke depan harus ada terobosan lain untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional," katanya.

Halaman :


Editor : Bsafaat