Indovac Covid-19 Buatan Bio Farma Segera Edar

Indonesia bakal memiliki vaksin Covid-19 buatan sendiri, Indovac. Rencananya, September nanti vaksin yang diproduksi Bio Farma itu mengantongi izin penggunaan darurat dari BPOM.

Indovac Covid-19 Buatan Bio Farma Segera Edar
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengaku saat ini pihaknya melakukan proses registrasi Indovac Covid-19 ke BPOM. Di lembaga yang memiliki otoritas menerbitkan izin penggunaan darurat itu, dia meyakini prosesnya bakal rampung pada September mendatang.  (biofarma.co.id)

INILAHKORAN, Bandung - Indonesia bakal memiliki vaksin Covid-19 buatan sendiri, Indovac. Rencananya, September nanti vaksin yang diproduksi Bio Farma itu mengantongi izin penggunaan darurat dari BPOM.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengaku saat ini pihaknya melakukan proses registrasi Indovac Covid-19 ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Di lembaga yang memiliki otoritas menerbitkan izin penggunaan darurat itu, dia meyakini prosesnya bakal rampung pada September mendatang. 

“(Indovac Covid-19) kita sudah hampir selesai dan dalam proses registrasi di BPOM. Untuk hasilnya, alhamdulillah kalau dari data-data yang dikumpulkan selama uji klinis menunjukkan hasil yang menjanjikan,” kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, Senin 22 Agustus 2022. 

Baca Juga : Telkom Ragukan Keaslian Data IndiHome yang Diperjualbelikan Hackers

Paralel dengan itu, dia menyebutkan Indovac pun sudah diaudit Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI). Dengan demikian, produk vaksin Covid-19 asli buatan dalam negeri itu dalam waktu dekat juga akan memiliki sertifikasi halal.

Honesti menuturkan, prosedur pemberian Indovac itu pun sama seperti vaksin Covid-19 lainnya yang beredar di Indonesia yakni dua dosis untuk yang primer. Sedangkan, untuk booster cukup satu dosis saja.

Dia menambahkan, keuntungan bisa memproduksi vaksin itu tak hanya meningkatkan kapabilitas dan kapasitas Bio Farma di mata dunia. Namun, Indovac pun nantinya dibanderol dengan harga yang lebih kompetitif dibandingkan dengan vaksin impor. 

Baca Juga : CEO XL Axiata Dian Siswarini Kunjungi Workshop UMKM Perempuan

“Untuk harga, nanti kita mungkin usahakan di bawah Rp100 ribu, karena proses pembuatannya sebagian besar dilakukan di Indonesia,” tambahnya seraya menyebutkan kondisi pandemi membuat semua pihak mengetahui betapa rapuhnya ketahanan kesehatan Indonesia yang belum mandiri.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani