Inilah Penyebab Tingkat Pengangguran Jabar Masih Tinggi

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Barat Rachmat Taufik Garsadi menyebut, daya saing tenaga kerja menjadi penyebab tingkat pengangguran masih terbilang tinggi.

Inilah Penyebab Tingkat Pengangguran Jabar Masih Tinggi
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Barat Rachmat Taufik Garsadi

“Kita menggalang kerjasama dengan para pemberi kerja, seperti balai latihan pusat yang didorong ke perusahaan besar. Dimana alatnya dipinjamkan atau dari CSR. Seperti BLK di Gatot Subroto, yang ternyata alat-alatnya dari CSR perusahaan. Kebutuhan peralatan kita akan kerjasama dengan perusahaan, dipinjamkan untuk dipelajari agar lulusannya ini memang sesuai dengan kebutuhan kerja saat ini,” jelasnya.

Tidak hanya itu, pihaknya juga mendorong melalui BLK Mandiri masyarakat juga dapat menciptakan lapangan kerja sendiri. Tentunya dalam rangka menekan jumlah pengangguran di Jawa Barat, dimana Agustus 2021 lalu 9,82 persen dan pada 2023 nanti ditargetkan harus menjadi 6,96 persen, sesuai dengan cita-cita Gubernur Ridwan Kamil.

“Kita ada BLK Mandiri, itu ditujukan kepada masyarakat yang ingin punya usaha sendiri. Ada 18 program disana yang melakukan pelatihan, dengan sistem kelas. Disana juga menunjang untuk di daerah melalui program Mobile Training Unit (MTU), misal satu desa ada potensi apa. Pertanian contohnya, kita latih disana. Kita maksimalkan sehingga ada lapangan kerja baru yang terbuka di daerah tersebut,” tutupnya. (Yuliantono)

Baca Juga : Pramuka Jabar Tebar Kebermanfaatan, Atalia Praratya Kamil Raih Lencana Karya Bakti

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti