Jalin Kerja Sama dengan Takeda, Bio Farma Pacu Vaksin DBD

DBD masih menjadi ancaman kesehatan di Indonesia. Bio Farma dan Takeda menjalin kemitraan strategis terkait komersialisasi vaksin DBD guna mencapai visi nol kematian. 

Jalin Kerja Sama dengan Takeda, Bio Farma Pacu Vaksin DBD
Kini, Bio Farma bersama perusahaan farmasi terkemuka Takeda menandatangani perjanjian kerja sama komersial terkait dengan pemasaran vaksin demam berdarah dengue (DBD). (istimewa)

INILAHKORAN, Bandung - DBD masih menjadi ancaman kesehatan di Indonesia. Bio Farma dan Takeda menjalin kemitraan strategis terkait komersialisasi vaksin DBD guna mencapai visi nol kematian. 

Kini, Bio Farma bersama perusahaan farmasi terkemuka Takeda menandatangani perjanjian kerja sama komersial terkait dengan pemasaran vaksin demam berdarah dengue (DBD). 

Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya mengatakan, melalui kerja sama tersebut induk holding BUMN Farmasi akan menjalankan komersialisasi dari vaksin DBD kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), TNI/Polri, aparatur sipil negara (ASN), dan pemerintahan daerah. Takeda akan terus menjalankan komersialisasi di segmen privat. 

Baca Juga : XL Axiata Pastikan Ketersediaan Jaringan di Sepanjang Jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung

“Melalui penandatangan kerja sama ini, Bio Farma berperan aktif dalam membantu mengatasi salah satu ancaman kesehatan utama di Indonesia. Sebagai negara endemis, upaya komprehensif melawan dengue sangatlah penting. Kami akan mendorong jangkauan vaksin DBD kepada masyarakat dan perangkat negara. Kami berterima kasih kepada Takeda atas kepercayaan yang diberikan kepada kami sebagai mitra untuk melawan dengue dan menyukseskan target pemerintah nol kematian akibat dengue pada 2030,” kata Shadiq, Minggu 3 September 2023.

Menurutnya, dengue merupakan salah satu ancaman kesehatan masyarakat utama di dunia dan Indonesia tercatat sebagai salah satu negara yang paling terdampak. Di Indonesia, setiap orang di Indonesia berisiko terkena dengue tanpa memandang di mana mereka tinggal, usia, atau gaya hidup. 
Menurut data Kementerian Keseahatan, pada 2022 terdapat 143.266 kasus DBD di Indonesia dengan 1.237 kematian. Hingga pekan ke-33 2023, kasus DBD mencapai 57.884 dengan 422 kematian.

Pemerintah melakukan pekerjaan yang luar biasa melalui program 3M+ (menguras, menutup, dan mengubur atau menggunakan kembali). Selain itu, diterbitkannya Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025 merancang cetak biru penguatan pencegahan dengue, khususnya pada pilar nomor enam yang meliputi metode pencegahan inovatif termasuk vaksin, yang saat ini telah direkomendasikan asosiasi-asosiasi medis. 

Melalui strategi nasional, kata dia, pemerintah mencanangkan target besar untuk mencapai nol kematian akibat dengue pada 2030 dan menurunkan angka kasus dari 49 menjadi di bawah 10 per 100.000 pada 2030.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani