Jangan Tiru Tingkah Setan di Malam Tahun Baru

APA yang dimaksud dengan perbuatan setan di malam tahun baru? Boros, itulah yang dimaksud. Karena boros merupakan perbuatan yang meniru tingkah laku setan. Itulah yang ada di perayaan malam tahun baru. Apa ada yang bisa pastikan malam tahun baru tidak mungkin boros? Jawab, tak mungkin.

Jangan Tiru Tingkah Setan di Malam Tahun Baru
ilustrasi/net

APA yang dimaksud dengan perbuatan setan di malam tahun baru? Boros, itulah yang dimaksud. Karena boros merupakan perbuatan yang meniru tingkah laku setan. Itulah yang ada di perayaan malam tahun baru. Apa ada yang bisa pastikan malam tahun baru tidak mungkin boros? Jawab, tak mungkin.

Semua orang bisa pastikan bahwa perayaan malam pergantian tahun hanya menghambur-hamburkan uang. Pesta kembang api, pesta petasan dan terompet hanya menghabiskan uang milyaran rupiah. Itu terjadi hanya satu malam. Itu terjadi hanya barangkali durasi 10 menit. Coba kalau uang milyaran tersebut digunakan untuk mengurangi kemiskinan. Orang yang mencintai orang miskin akan mudah mendapatkan doa-doa baik mereka, mudah meraih rezeki dan mudah meraih pertolongan Allah. Dari Saad, ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Kalian hanyalah mendapat pertolongan dan rezeki dengan sebab adanya orang-orang lemah dari kalangan kalian" (HR. Bukhari no. 2896).

Dalam lafazh lain disebutkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah menolong ummat ini dengan sebab orang-orang lemah mereka di antara mereka, yaitu dengan doa, shalat, dan keikhlasan mereka" (HR. An Nasai no. 3178. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Baca Juga : Berapa Lamakah Nabi Isa Turun di Akhir Zaman?

Adapun boros merupakan perbuatan setan. Sebagaimana disebutkan dalam ayat, "Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya." (QS. Al Isra: 27).

Dalam Tafsir Al Jalalain disebutkan bahwa pemboros itu mengikuti jalannya setan. Yang dimaksud dengan tabdzir dalam ayat terdapat dua tafsiran. Tafsiran pertama, boros berarti mengeluarkan harta pada jalan yang tidak benar. Demikian pendapat dari Ibnu Masud dan Ibnu Abbas. Mujahid mengatakan, "Seandainya seseorang menginfakkan seluruh hartanya pada jalan yang benar, tidaklah disebut boros. Adapun jika ia menginfakkan satu mud (seukuran dua telapak tangan, -pen) saja pada jalan yang tidak benar, disebut boros."

Tafsiran kedua, boros berarti merusak harta. Inilah yang jadi pendapat Al Mawardi dan demikian pula dikatakan oleh Abu Ubaidah. Lihat Zaadul Masiir karya Ibnul Jauziy. Syaikh As Sadi dalam kitab tafsirnya menuturkan, "Orang yang boros disebut saudara setan karena setan selalu mengajak pada tingkah laku yang tercela. Setan mengajak manusia pada sifat pelit dan kikir. Jika manusia enggan berbuat seperti itu, setan mengajak untuk bersikap boros. Adapun yang diperintahkan oleh Allah adalah mengajak pada sifat pertengahan dan Dia memuji akan hal itu. Sebagaimana diterangkan dalam ayat yang lain tentang sifat ibadurrahman (hamba Allah yang beriman),

Baca Juga : Hikmah di Balik Turunnya Nabi Isa di Akhir Zaman

"Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan (boros), dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian." (QS. Al Furqon: 67). (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 480).

Halaman :


Editor : Bsafaat