Jebakan Maut! Maksiat Giat, Ibadah Lemah, Tapi Rezeki Lancar...

"TATKALA mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa." (QS. Al-Anam: 44).

Jebakan Maut! Maksiat Giat, Ibadah Lemah, Tapi Rezeki Lancar...
Ilustrasi/Net

"TATKALA mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa." (QS. Al-Anam: 44).

Coba kita renungkan kembali bagaimana sesungguhnya rezeki yang kita miliki. Apakah rezek yang kian mendekatkan kepada Allah Ta'ala, atau jangan-jangan sebaliknya! Andai kita mudah mencari rezeki tetapi sulit beribadah, itulah alarm bahaya!

Dikutip mozaik.inilah.com, Orang yang suka bermaksiat, berbuat dosa pada Allah, juga kepada sesama manusia, namun ia dimudahkan Allah dalam menguasai materi atau harta, tak ayal lagi, harta yang ia miliki adalah istidraj baginya. Allah telah memperingatkan ia, namun ia tak juga berpaling. Lalu Allah menakdirkan baginya kemudahan-kemudahan di dunia. Tentu ia pun menyangka bahwa ia mendapat barakah dan rahmat Allah atas berbagai kemudahan tersebut.

Baca Juga : Dahsyatnya Rahasia di Balik Sholat Tahajud, Yuk Buktikan

Istidraj dapat diartikan sebagai suatu jebakan berupa kelapangan rezeki padahal yang diberi dalam keadaan terus menerus bermaksiat pada Allah. Hadits dari Uqbah bin Amir radliyallahu anhu, menyebutkan bawah Nabi Muhammad shalallaahu alaihi wasallam bersabda, "Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah." (HR. Ahmad 4: 145. Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits inihasandilihat dari jalur lain).

Berkaitan firman Allah dalam QS. Al Anam ayat 44, Syaikh Abdurrahman as Sadi menyebutkan dalam tafsirnya, "Ketika mereka melupakan peringatan Allah yang diberikan pada mereka, maka dibukakanlah berbagi pintu dunia dan kelezatannya, mereka pun lalai. Sampai mereka bergembira dengan apa yang diberikan pada mereka, akhirnya Allah menyiksa mereka dengan tiba-tiba. Mereka pun berputus asa dari berbagai kebaikan. Seperti itu lebih berat siksanya. Mereka terbuai, lalai, dan tenang dengan keadaan dunia mereka. Namun itu sebenarnya lebih berat hukumannya dan jadi musibah yang besar".

Sedangkan Tafsir Jalalain menyebutkan, "Ketika mereka meninggalkan peringatan yang diberikan pada mereka, tidak mau mengindahkan peringatan tersebut, Allah buka pada mereka segala pintu nikmat sebagai bentuk istidraj pada mereka. Sampai mereka berbangga akan hal itu dengan sombongnya. Kemudian kami siksa mereka dengan tiba-tiba. Lantas mereka pun terdiam dari segala kebaikan".

Baca Juga : Doa untuk Saling Membangunkan Shalat Tahajud


Editor : Bsafaat