Kabar Baik, Komisi IV Pastikan Sekolah Satu Atap Bisa Digunakan 2024

Komisi IV DPRD Kota Bogor membeberkan hasil inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pembangunan Sekolah Satu Atap (Satap) SD dan SMP di Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanah Sareal, Senin (31/10/2022) lalu.

Kabar Baik, Komisi IV Pastikan Sekolah Satu Atap Bisa Digunakan 2024
Komisi IV DPRD Kota Bogor membeberkan hasil inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pembangunan Sekolah Satu Atap (Satap) SD dan SMP di Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanah Sareal, Senin (31/10/2022) lalu./H
INILAHKORAN, Bogor - Komisi IV DPRD Kota Bogor membeberkan hasil inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pembangunan Sekolah Satu Atap (Satap) SD dan SMP di Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanah Sareal, Senin (31/10/2022) lalu.
Sidak tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Karnain Asyhar dan diikuti oleh Wakil Ketua Komisi IV, Said Muhamad Mohan serta anggota Komisi IV yang terdiri dari Jatirin, Eny Indari, Siti Maesaroh, Rifki Alaydrus, Murtadlo dan Dody Hikmawan.
"Kami sudah berkeliling gedung yang sudah dibangun sejak tahun 2020 dan memakan anggaran mencapai kurang lebih Rp25 miliar ini. Maksud kedatangan para wakil rakyat ini untuk melihat langsung proses pengerjaan dan memonitoring update berkaitan dengan progres pembangunan yang ada," ungkap Karnain kepada wartawan di Gedung DPRD Kota Bogor pada Kamis (3/11/2022) siang.
Karnain melanjutkan, pihaknya ingin memastikan di 2024 nanti, Satap di Kelurahan Kencana sudah bisa menggelar proses penerimaan peserta didik baru (PPDB).
"Ya, kami tujuannya memastikan kesiapan untuk proses PPDB di tahun 2024 karena mengingat di tahun 2023 Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor masih meminta anggaran untuk pembangunan senilai Rp7,7 miliar," tuturnya.
Karnain memaparkan, meski kembali meminta anggaran sebesar Rp7,7 miliar, anggaran tersebut belum termasuk pengadaan mebeler. Sehingga ia berharap di 2023 nanti, bisa dimaksimalkan pengerjaan fisik di awal tahun, agar di Perubahan APBD 2023, anggaran pengadaan mebeler bisa digelontorkan.
"Kami agak khawatir pada saat tahun 2024, masuk dalam tahun ajaran baru di sekolah SD dan SMP Satu Atap ini belum bisa mengikuti proses PPBD sehingga nanti akan kosong satu angkatan atau satu tahun," terang Karnain.
Di lokasi yang sama, Said Muhamad Mohan, mengatakan setelah dilaksanakannya sidak, Komisi IV DPRD Kota Bogor akan segera menggelar rapat kerja dengan Dinas Pendidikan (Disdik), agar proses pengadaan mebeler, perizinan hingga tenaga pengajar bisa segera disiapkan.
"Kami akan berdiskusi dengan Disdik supaya proses pengadaan mebeler dan kesiapan lainnya seperti perizinan hingga tenaga pengajar, termasuk SDM pendukung agar kami dapat memastikan di tahun 2024 sekolah tersebut sudah siap untuk melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sehingga bisa menerima satu angkatan baru di tahun 2024," tegas Mohan.
Mohan menerangkan, berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, minimalnya harus ada 30 unit SMP Negeri di Kota Bogor, guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan jumlah eksisting bangunan yang saat ini baru diangka 20, ditambah satu unit Satap yang tengah dibangun, tentu jumlah sekolah negeri masih jauh dari kata cukup.
"Ini juga tadi sudah saya sampaikan di badan anggaran agar menjadi satu catatan poin penitng karena sudah teramanahkan di RPJMD itu harus di bangun kembali minimal 1 sekolah, sedangkan kalau melihat hasil kajian itu kan idelanya ada 30 SMP negeri di Kota Bogor, makanya kita mau tambahkan lagi 1 lagi agar bisa menjadi minimalnya 22 unit," pungkasnya.***


Editor : JakaPermana