Kadin Jabar Mengarah Dukung Arsjad Rasjid

Dua calon ketua umum (ketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) kini tengah beradu kuat meraih dukungan menjelang pelaksanaan pemilihan ketum Kadin periode 2021-2026.

Kadin Jabar Mengarah Dukung Arsjad Rasjid
istimewa

"Dengan adanya pandemi ini, bumi dikalibrasi ulang, sehingga tatanan ekonomi pun berubah total. Kalau tidak bisa mentransformasikan ekonomi kita yang berdasar bahan baku dan manufaktur, yang membangun kedaulatan produk daerah maupun nasional menjadi subtitusi produk impor, akan berat," tuturnya. 

Terlebih, lanjut Tatan, Jabar pun kini mulai menunjukkan perbaikan ekonomi yang sempat terpuruk akibat terdampak pandemi COVID-19. Pertumbuhan ekonomi Jabar yang sempat minus 2,39 persen pada kuartal IV 2020 berangsur-angsur membaik hingga berada di angka 0,83 persen di kuartal I 2021. 

Kondisi tersebut dinilainya menjadi momentum bagi Kadin mengingat Jabar pun merupakan parameter ekonomi Tanah Air dengan jumlah penduduk lebih dari 50 juta jiwa dan 60 persen industri berada di wilayah ini. 

Baca Juga : Wakaf Salman Bantu Pengadaan Ambulan untuk Palestina

"Tentunya sosok yang terbaik harus memimpin dan hadir dengan performance dirinya. Bukan oligarki atau besar karena dia punya pengalaman organisasi yang panjang. Pengalaman panjang tidak menjamin karena pemenang ekonomi masa depan adalah yang cepat merespon perubahan peradaban kedepan," tegas Tatan mengungkapkan sinyal dukungannya itu. 

Dia menekankan, Kadin Jabar memandang performa kedua calon ketum Kadin, mulai dari ability, effort, dan believe. Untuk Anindya, dia menilai, pengalaman panjang di Kadin menjadi salah satu kelebihannya. Adapun Arsjad dinilainya memiliki nilai lebih di sisi ability, soft skill, dan knowledge. 

"Tapi apakah pengalaman akan menjadi jaminan membawa kemajuan perdagangan dan industri ke depan? Belum tentu karena ada perubahan yang sangat fundamental. Sosok (ketum) itu harus mampu mentransformasikan dan memiliki yang basisnya adalah teknologi. Harus transformasi semuanya karena dunia sepakat, industri revolusinya 4.0. Sosok yang tepat adalah sosok yang membangun dari nol dengan parameter yang memang mencerminkan performansi diri, bukan dari oligarki," bebernya. 
 

Halaman :


Editor : JakaPermana