Kapan Sesungguhnya Batas Waktu Makan Sahur?

BATAS makan sahur di Indonesia, umumnya, adalah beberapa menit sebelum azan Subuh. Namun, kapan sesungguhnya batas makan sahur? Allah subhanahu wataala berfirman,

Kapan Sesungguhnya Batas Waktu Makan Sahur?
Ilustrasi/Net

Atas dasar ini jelaslah permulaan waktu shaum, yaitu dimulai sejak munculnya fajar yang kedua atau fajar shadiq. Karena fajar itu ada dua macam:

1. Fajar kadzib , yaitu fajar yang cahayanya naik (vertikal) seperti ekor serigala. Dengan fajar ini belum masuk waktu shalat Subuh, dan masih diperbolehkan makan dan minum. Sebagaimana diterangkan dalam hadits Jabir bin Abdillah dan Ibnu Abbas radhiallahu anhum bahwa Nabi shalallahu alaihi wasallam berkata :

"Fajar ada dua macam (pertama), fajar yang bentuknya seperti ekor serigala maka belum dibolehkan dengannya shalat (subuh) dan masih dibolehkan makan. Dan (kedua) fajar yang membentang di ufuk timur adalah fajar yang dibolehkan di dalamnya shalat (subuh) dan diharamkan makan (sahur)." (HR. Al-Hakim)

Baca Juga : Nabi Muhammad SAW Berpuasa di Bulan Syaban?

2. Fajar shadiq , yaitu fajar yang cahayanya memanjang (mendatar). Sebagaimana terdapat dalam hadits Samuroh bin Jundub dan selainnya yang diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim secara marfu,

"Janganlah adzannya Bilal mencegah kalian dari sahur dan tidak pula cahaya putih ini sampai mendatar (horisontal). Dalam riwayat yang lain: yaitu cahaya yang mendatar bukan yang menjulang ke atas ." (HR Muslim no. 1093)

Oleh karena itu seharusnya bagi kaum muslimin untuk menghidupkan sunah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam berupa mengangkat dua orang muadzin, dan adzan subuh dua kali, untuk membantu ketika hendak melakukan ibadah ash-shaum dan shalat serta yang berkaitan dengan keduanya.

Demikianlah sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam sebagaimana terdapat dalam hadits Ibnu Umar radhiAllahu anhuma diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim, beliau mengatakan:


Editor : Bsafaat