Kejar Tayang Migrasi TV Digital

Secara global Indonesia menjadi salah satu negara yang relatif lambat untuk mengadopsi sistem penyiaran televisi digital free to air secara penuh. Negara tetangga, seperti Filipina, Malaysia, Singapura dan negara-negara Asia lainnya, telah menyusul negara Eropa dan Amerika bermigrasi dari sistem analog ke penyiaran televisi secara digital.

Kejar Tayang Migrasi TV Digital
istimewa


Sosialisasi Manfaat TV Digital

Lalu sebenarnya apa perbedaan TV digital dengan analog yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia? Jawabannya adalah internet broadband. Digitalisasi televisi ini akan melowongkan sebagian besar frekuensi yang nantinya akan dialokasikan untuk penyediaan internet broadband bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Efisiensi spektrum televisi digital yang tinggi memungkinkan saluran TV Indonesia untuk dikompresi hingga 12 kali pengecilan. Efisiensi ini menyisakan ruang sebesar 112 MHz, sebuah kavling yang dikenal di seluruh dunia sebagai digital dividen.

Baca Juga : Telkomsel Ajak Masyarakat Lakukan #YangKitaBisa untuk Saling Bantu Hadapi Pandemi COVID-19

Frekuensi di 700 MHz yang nantinya akan ditinggalkan oleh penyiaran analog. Frekuensi emas ini dapat diterima dengan jernih oleh masyarakat yang sangat luas, sebuah kavling yang sangat ideal bagi penerimaan internet broadband.

Hal ini membuat International Telecommunication Union, lembaga PBB yang membidangi telekomunikasi dunia, telah merekomendasikan kanal ini untuk dimanfaatkan demi internet broadband.

Selain itu siaran digital juga dapat mengalokasi frekuensi digital untuk sistem peringatan dini bencana (early warning system/EWS). Indonesia adalah negara yang kerap dilanda bencana alam, seperti banjir, gempa, dan gunung meletus.

4729-1618992637-210420-IPP-TV-Digital-vs-TV-Analog-Mana-yang-Lebih-Baik-DV2


Editor : JakaPermana