Kejar Tayang Migrasi TV Digital

Secara global Indonesia menjadi salah satu negara yang relatif lambat untuk mengadopsi sistem penyiaran televisi digital free to air secara penuh. Negara tetangga, seperti Filipina, Malaysia, Singapura dan negara-negara Asia lainnya, telah menyusul negara Eropa dan Amerika bermigrasi dari sistem analog ke penyiaran televisi secara digital.

Kejar Tayang Migrasi TV Digital
istimewa

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI Pusat) Agung Suprio saat dihubungi berpendapat, hal terpenting dari ASO ialah masyarakat memahami urgensi dan manfaat migrasi TV Digital.

Menurut Agung manfaat bagi pemirsa bisa dirasakan dari mulai penyiaran digital akan memberikan keuntungan kepada penonton televisi karena bisa menonton tayangan televisi dengan gambar dan suara lebih jernih. Penyiaran digital mengakomodasi para pelaku penyiaran di luar Jakarta karena ketersediaan frekuensi bisa berlipat-lipat jumlahnya.

"Dengan ASO itu pula maka Indonesia akan memiliki bonus digital yang akan dibuat untuk internet," ungkap Agung.

Dia lantas mengungkapkan bakal ada keuntungan besar atas perpindahan siaran televisi dari analog ke digital. Salah satunya, televisi baru akan bermunculan karena frekuensinya banyak.

"Berkah dari migrasi ini bakal kita rasakan pada 2 November 2022 nanti setelahnya Indonesia akan upgrade digital dari 4G ke 5G," kata Agung, Senin (26/07/2021).


Tantangan Migrasi TV Digital

Peneliti teknologi informasi dari Indonesia ICT Institute Heru Sutadi, mengatakan, implementasi ASO memiliki beberapa tantangan. Sebagai contoh, mengenai kesiapan masyarakat perangkat teknologi informasi komunikasi dan infrastruktur jaringan internet belum merata.


Editor : JakaPermana