Keluarga Korban Tsunami Belum Terima Santunan

Sejumlah warga korban terdampak tsunami Selat Sunda di desa-desa kawasan pesisir Selatan Kabupaten Lampung Selatan, mengaku belum menerima santunan bagi anggota keluarga mereka yang meninggal dunia

Keluarga Korban Tsunami Belum Terima Santunan

Umumnya warga itu mengaku bersedia direlokasi dari tempat tinggal semula yang berada di dekat pantai. Namun mereka berharap tidak dipindahkan jauh ke luar dari desa mereka, mengingat selama ini sudah hidup lama dan mencari penghidupan di desa tersebut.

Adapun, update Rekapitulasi Data Korban Tsunami meninggal dunia, luka-luka, pengungsi, dan rumah rusak di Kabupaten Lampung Selatan hingga Senin (14/1) adalah untuk korban jiwa yang meninggal dunia pascatsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2018, menjadi 120 orang.

Staf Ahli Bupati Lamsel Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Priyanto Putro menyatakan, bertambah jumlah korban meninggal dunia dari sebelumnya 118 orang itu, karena ada korban yang sempat dirawat di RSUD dr H Abdul Moeloek Bandarlampung, akhirnya meninggal dunia.

"Dari 120 orang yang meninggal ini, sementara baru 96 orang yang telah tercatat di Disdukcapil. Ini berkaitan dengan pemberian santunan untuk ahli warisnya," kata Priyanto.

Sebelumnya, Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial di Provinsi Banten dan Lampung harus memverifikasi dan memvalidasi data 426 korban meninggal dunia dalam peristiwa tsunami Selat Sunda yang terjadi pada 22 Desember 2018. Verifikasi data ini diperlukan untuk pengusulan santunan bagi ahli waris.

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI Harry Hikmat mengatakan, secara simbolis, Kemensos telah menyalurkan santunan ahli waris kepada korban meninggal dunia sebanyak 5 jiwa di Banten dan 4 jiwa di Lampung.

"Sedang didata ulang. Kami harus kerja sama dengan polda setempat, Kementerian Kesehatan, dan puskesmas. Datanya ada di mereka, lengkap sama anggota keluarga yang mengambil jenazah korban itu bisa kami telusuri anggota keluarga yang mengambil, bisa jadi itu ahli warisnya," ujar Harry.


Editor : inilahkoran