Ketika Aisyah Merasa Cemburu

CEMBURU adalah sifat wanita dan erat kaitannya dengan cinta. Begitu sifat itu datang, lelaki akan bingung memperhatikannya. Tapi, itu pulalah yang dianugerahkan Allah swt, yaitu cinta beserta kecemburuan.

Ketika Aisyah Merasa Cemburu
Ilustrasi/Net

CEMBURU adalah sifat wanita dan erat kaitannya dengan cinta. Begitu sifat itu datang, lelaki akan bingung memperhatikannya. Tapi, itu pulalah yang dianugerahkan Allah swt, yaitu cinta beserta kecemburuan.

Sifat cemburu manusia bermacam-macam watak dan jenisnya. Wanita akan cemburu atas hati laki-laki yang amat dicintainya, takut ada wanita lain yang mendapatkan cinta lebih daripada yang ia rasakan.

Sebagaimana diperlihatkan Aisyah, istri Rasulullah. Walau angan Aisyah telah disibukkan dengan berbagai peristiwa dan pekerjaan, tapi rasa cemas Aisyah akan hati Rasulullah tidak sirna. Aisyah merasa cemburu.

Baca Juga : Awas Bahaya! Jangan Hangatkan Makanan Bekas Buka Puasa untuk Sahur

Hati Aisyah galau terhadap perempuan, walaupun menyadari bahwa perempuan itu tidak mungkin merebut laki-laki yang amat dicintainya itu dari sisinya. Tetapi bagaimanakah ketenangan dapat Aisyah usahakan untuk dirinya sendiri, bila sang suami, kekasih dan tambatan seluruh hidupnya, senantiasa menyebut-nyebut Khadijah?

Bagi Rasulullah, kenangan terhadap Khadijah tak mungkin dipadamkan, tak mungkin dimatikan, atau dikurangi. Itu permintaan yang sungguh sia-sia, amat sia-sia. Sedangkan Aisyah, ia menginginkan dan mengharapkan dirinya tak dapat digantikan oleh siapa pun dalam diri Rasulullah.

Aisyah sangat cemburu pada Khadijah, dan ia merasa sangat sulit untuk menghilangkan kenangan tentang Khadijah di hati Rasulullah. Sedangkan rasa cemburu Aisyah tidak begitu besar terhadap istri-istri Rasulullah yang lain, yang justru hadir di tengah-tengah kehidupannya.

Baca Juga : Ramadhan Momentum Berdoa, Baca Ini Buat yang Ingin Rezeki dan Keturunan

Rasa cemburu Aisyah kepada Khadijah sepertinya begitu berat, karena Khadijah yang amat dimuliakan dan dikenang Nabi sepanjang hayat beliau. Begituah Aisyah, yang masih amat muda, sehingga gelora mudanya masih kuat. Kecemburuan masih menyala-nyala. Namun, Rasulullah juga sangat mencintai Aisyah, bahkan Rasulullah wafat di pangkuan istrinya, Aisyah. [Chairunnisa Dhiee]


Editor : Bsafaat