Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon Pertanyakan Studi Banding Dinkes Pakai Dana Pribadi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon Aan setiawan angkat bicara terkait studi banding Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon ke Bali, beberapa waktu lalu. 

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon Pertanyakan Studi Banding Dinkes Pakai Dana Pribadi
etua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon Aan Setiawan menyoroti urgensi dari studi banding yang dilakukan Dinkes pada awal tahun tersebut. Sementara DPA-nya sendiri, setiap SKPD belum ada yang cair. (maman suharman)

INILAHKORAN, Cirebon - Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon Aan Setiawan angkat bicara terkait studi banding Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon ke Bali, beberapa waktu lalu. 

Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon menyoroti urgensi dari studi banding yang dilakukan Dinkes pada awal tahun tersebut. Sementara DPA-nya sendiri, setiap SKPD belum ada yang cair.

"Itu urgensinya apa sampai di awal tahun mengadakan studi banding ke Bali. Itu studi banding atau pergi wisata? Kenapa tidak dilakukan di akhir tahun kemarin," kata Aan, Minggu 21 Januari 2024.

Baca Juga : Tahun Politik Kedepankan Norma dan Etika, Sosiolog : Sikap Pimpinan PDAM Sudah Tepat

Aan mengaku heran dengan pernyataan Sekdis Dinkes Edi Susanto yang mengaku anggaran studi banding memakai anggaran pribadi. Sementara, Edi mengaku tujuan studi banding tersebut untuk mengetahui persoalan Rekam Medis Elektronik (RME). Hal itu karena pada Februari tahun ini Dinkes akan memberlakukan RME di semua Puskesmas.

"Kalau tujuannya untuk persoalan RME, jelas ini kan program yang sudah tercatat di DPA. Otomatis biaya kegiatan studi bandingnya juga melekat. Tapi ko malah menggunakan dana pribadi. Terus bagaimana nanti pertanggungjawabannya?" ungkap Aan.

Aan meminta, Dinkes baik Kadinkes maupun Sekdis jangan seenaknya membuat aturan yang nantinya akan menimbulkan masalah baru.  Pernyataan Edi terkait studi banding memakai dana pribadi merupakan pernyataan gegabah dan harus dipertanggungjawabkan. Aan juga mempertanyakan, output studi banding tersebut harus jelas baik secara tertulis maupun bentuk fisiknya.

Baca Juga : KCIC: Pengoperasian Stasiun Karawang Tunggu Pembangunan Akses Tol

"Saya akan panggil Dinkes untuk menjelaskan pada rapat komisi nanti. Apakah betul itu studi banding atau hanya wisata saja. Terkait masalah anggaran, kalau memang semua bisa pakai dana pribadi, tak coret juga semua ajuannya. Makanya bicara jangan sembarangan, karena harus dipertanggungjawabkan nantinya," terang Aan.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani