Kolaborasi Jabar Tekan BOR Rumah Sakit
Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) intens berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menekan angka keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) di rumah sakit. Salah satunya dengan menambah kapasitas ruang-ruang isolasi bagi pasien COVID-19.
Pertama adalah dengan menaikkan kapasias tempat tidur bagi pasien COVID-19. Kemudian langkah kedua adalah menyediakan tempat isolasi mandiri (Isoman) di desa-desa dan terakhir adalah menyiapkan hotel untuk pasien yang akan sembuh setelah dirawat di rumah sakit.
"Tiga hari terakhir membuat kita agak turun 3 persen. Tapi kasus masih aktif naik. Kesimpulannya, strategi menurunkan rumah sakit berhasil mencegah OTG dan gejala ringan ke rumah sakit, memindahkan yang mau sehat dan menaikkan bed COVID-19," ucapnya.
SKP Relawan Nakes
TEKAIT dengan kebutuhan tenaga kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nina Susana Dewi meminta agar IDI bisa memberikan SKP (Sasaran Kerja Pegawai) untuk para relawan tenaga kesehatan. Langkah ini dilakukan untuk menumbuhkan semangat pada tenaga kesehatan yang menjadi relawan.
Mantan Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung itu juga berharap agar borasi'>kolaborasi tetap terus dilakukan. Sehingga, pandemi COVID-19 yang terjadi di Jawa Barat bisa diatasi.
"Jadi seluruh dokter yang menjadi relawan diberikan SKP, supaya juga mereka semangat," kata Nina.
Sementara Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Jawa Barat Eka Mulyana mengatakan, dalam masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, perlu dilakukan dengan kerja maksimal. Sehingga diharapkan angka kasus harian COVID-19 ikut menurun dan masa PPKM Darurat tidak diperpanjang lagi.
Halaman :