Kolaborasi jadi Kunci Hambat Kepunahan Bahasa Daerah

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat serta Dinas Pendidikan kota/kabupaten menggelar rapat koordinasi, berkolaborasi dalam rangka menghambat kepunahan bahasa daerah.

Kolaborasi jadi Kunci Hambat Kepunahan Bahasa Daerah
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud E Aminudin Aziz dalam sambutannya di rapat koordinasi pelaksanaan revitalisasi bahasa daerah, dengan Dinas Pendidikan kabupaten/kota Jawa Barat, di Jalan Setiabudhi, Kota Bandung, Minggu 17 Maret 2024. (yuliantono)

"Bahasa Inggris sedang dalam hegemoninya. Makanya persepsi harus disamakan, bagaimana memberikan peluang seluas-luasnya menggunakan bahasa daerah. Perlambatan kepunahan baru akan terwujud kalau bahasa daerah terus dipakai," tuturnya.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat Herawati menerangkan, kolaborasi bersama sangat dibutuhkan untuk mengakselerasi penggunaan bahasa daerah agar bertahan dari kepunahan.

Melalui pertemuan ini Herawati berharap, ada solusi konkret yang dapat dihasilkan untuk diimplementasikan di Jawa Barat guna melestarikan bahasa Sunda.

Baca Juga : Tak Berizin, Belasan Reklame Balonbup Bandung Barat Diturunkan Paksa Satpol PP KBB

"Mudah-mudahan dari diskusi kita hari ini, bisa memberikan masukan untuk upaya bersama melestarikan bahasa daerah," harapnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bandung Hikmat Ginanjar mengatakan, sejauh ini pihaknya telah melakukan beragam upaya untuk melestarikan bahasa daerah.

Tidak hanya bahasa kata Hikmat, Pemkot Bandung juga melakukan upaya pelestarian budaya yang dilakukan setiap pekan. Dimana harapannya budaya Sunda terus terpelihara.

Baca Juga : Gelar Bakti Sosial DPC SEMMI Kab Bandung Membagikan-bagikan Ratusan Kilogram Beras untuk Warga Desa Bojongmalaka

"Dengan membiasakan, In Syaa Allah akan menghambat kepunahan. Kota Bandung melakukan banyak hal, ada Kemis Nyunda dan itu telah ada Perda-nya. Lalu ada juga Festival Bandung Ulin, bagaimana dibudayakan secara massif kepada anak-anak," ungkapnya.


Editor : Doni Ramdhani