Kominfo Target 1,5 juta Warga Jatim Melek Digital

1,5 juta warga Jawa Timur ditarget akan lteriterasi digital hingga tahun 2024 melalui serangkaian kegiatan digital yang dilengkapi dengan Panduan Kurikulum dan Seri Modul Literasi Digital. Upaya ini menjadi rujukan pengembangan kompetensi digital SDM Indonesia, baik melalui sektor pendidikan formal, informal, maupun nonformal.

Kominfo Target 1,5 juta Warga Jatim Melek Digital
istimewa

INILAH, Jakarta - 1,5 juta warga Jawa Timur ditarget akan lteriterasi digital hingga tahun 2024 melalui serangkaian kegiatan digital yang dilengkapi dengan Panduan Kurikulum dan Seri Modul Literasi Digital. Upaya ini menjadi rujukan pengembangan kompetensi digital SDM Indonesia, baik melalui sektor pendidikan formal, informal, maupun nonformal.

"Provinsi Jawa Timur sengaja dipilih mengingat target peserta literasi digital di provinsi ini merupakan salah satu yang terbesar, dimana 1,5 juta orang akan terliterasi digital melalui lebih dari 2.500 kegiatan di 38 kota/kabupaten pada tahun 2021 dan akan berlanjut setidaknya sampai tahun 2024 nanti," ujar Johnny G Plate.

"Panduan Kurikulum dan Seri Modul Literasi Digital tersebut bertujuan untuk menjadi rujukan pengembangan kompetensi digital SDM Indonesia, baik melalui sektor pendidikan formal, informal, maupun nonformal. Keempat modul ini melengkapi lebih dari 100 buku panduan literasi digital yang telah diterbitkan sebelumnya dan telah diunduh lebih dari setengah juta kali di website literasidigital.id," tambah Johnny.

Baca Juga : Ridwan Kamil Apresiasi Film 'Sisterlillah The Movie'

"Kami berharap bahwa seluruh proses ini akan bisa menyemai percepatan dan akselerasi yang bisa memberikan signifikansi dari suatu proses yang kita lakukan. Sebenarnya, desa-desa di Jawa Timur ini rata-rata sudah 4G sejak 2 tahun yang lalu dan sekarang ini mungkin boleh kami mendapatkan penguatan pada digital etik. Jadi pada dasarnya mungkin kita perlu melakukan telaah bersama bagaimana mungkin, mungkin sinkronisasi d iantara civil society, bertemu kemudian mereka melakukan sinkronisasi bagaimana digital etik itu bisa menjadi referensi kita semua," ujar Khofifah, Gubernur Jawa Timur.

"Kami dari Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) Indonesia diminta untuk mengembangkan kurikulum dari siberkreasi dan kominfo menjadi 4 modul yaitu tentunya juga sesuai dengan maksud dari siberkreasi yang telah menyusun kurikulumnya dengan 4 subjek yaitu cakap literasi digital kemudian ada aman media digital juga ada etis dalam media digital dan budaya dalam media digital. Darisana kami kembangkan menjadi 17 indikator, dimana masing-masing berisi tentang kompetensi-kompetensi yang sebenarnya itu digabung dengan 10 level kompetensi yang di kembangkan oleh jaringan pegiat literasi digital.

Jadi ini memang kolaborasi karena memang digital literasi adalah subjek yang sangat rumit, kompleks, dan multidimensi, tidak hanya berkaitan dengan alat atau teknologi, namun ada dimensi-dimensi sosial yaitu pengembangannya juga ada pembahasan tentang kasus-kasus termasuk diharapkan adalah tidak hanya soal pengetahuan tapi juga bisa diterapkan untuk digunakan oleh masyarakat yang lebih luas," seru Frida Kusumastuti, dari Japelidi.

Baca Juga : Makanan Pesar Antar Solusi Praktis, Tapi Hati-hati....

Peluncuran modul, diawali dengan penyelenggaraan 8 (delapan) workshop yang bertemakan : Terampil Mengajar di Era Digital; Makin Cakap Digital Internet AmanStrategi Melawan Hoaks di Dunia Digital; Makin Cakap Digital dengan Beretika & Berbudaya di Dunia Maya; Tenaga Pendidik Makin Cakap Digital; Profesi Baru di Era Digital; Kelas Creative Copy Writing untuk Pemula; dan Makin Cakap Digital dengan Bertoleransi di Dunia Maya.

Halaman :


Editor : JakaPermana