Kontroversi Penerapan Metode Wolbachia, Dinkes Jabar Pastikan Mendukung Kebijakan Pusat

Merebaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Bandung Raya, seperti Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kota Bandung kini tengah mendapat perhatian penuh dari pemerintah.

Kontroversi Penerapan Metode Wolbachia, Dinkes Jabar Pastikan Mendukung Kebijakan Pusat

Mereka juga mengingatkan kepada pemerintah untuk segera menghentikan rencana pelepasan 200 nyamuk Wolbachia di Bali, dan beberapa kota yang lainnya.

Menanggapi hal itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat, Nina Susana Dewi memastikan pihaknya saat ini tengah mempersiapkan penerapan teknologi wolbachia lantaran sulit untuk membasmi nyamuk.

"Jadi denggan metode wolbachia ini nyamuk Aedes Aegypti itu tidak bisa lagi ditumbuhi virus DBD. Jadi, ini pemanfaatan secara biologis," kata Nina saat ditemui di Mason Pine Hotel, Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung Barat.

Baca Juga : FOTO: Roadshow to Shell Livewire Energy Solutions 2024

Disinggung terkait adanya penolakan metode wolbachia dari mantan Menteri Kesehatan, Nina menegaskan, pada prinsipnya pihaknya tetap mengembalikan kepada para ahli.

"Kalau kami bukan ahli, tapi keahlian kami adalah menindaklanjuti kebijakan yang menjadi kebijakan pusat," tegasnya.

Tak hanya itu, pihaknya pun meyakini penerapan metode wolbachia sudah diteliti para ahli. Oleh karenanya, Dinas Kesehatan Jabar mendukung penerapan metode wolbachia untuk kebaikan Jabar.

Baca Juga : Pemkot Bandung Realisasikan 54,4 Persen Penggunaan Produk Dalam Negeri

"Kebayang kalau setiap nyamuk dibasmi satu per satu kapan beresnya?. Tapi, kalau fungsi nyamuk kita bedakan dan itu sudah saya tanyakan dan ikuti penjelasannya," ujarnya.


Editor : JakaPermana