Kota Bogor Masuk Gelombang Kedua Covid-19, Dedie: Lieur Oge

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengaku akan mengambil kebijakan yang lebih ketat saat perpanjangan pembatasan sosial berskala mikro dan komunitas (PSBMK) Kota Bogor yang berakhir pada 22 Desember 2020. Pasalnya, angka penyebaran Covid-19 masih relatif tinggi bahkan tak sedikit pejabat tinggi yang terpapar.

Kota Bogor Masuk Gelombang Kedua Covid-19, Dedie: Lieur Oge
Foto: Rizki Mauludi

INILAH, Bogor - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengaku akan mengambil kebijakan yang lebih ketat saat perpanjangan pembatasan sosial berskala mikro dan komunitas (PSBMK) Kota Bogor yang berakhir pada 22 Desember 2020. Pasalnya, angka penyebaran Covid-19 masih relatif tinggi bahkan tak sedikit pejabat tinggi yang terpapar.

Menurutnya, kondisi Kota Bogor kini memasuki gelombang kedua dengan kondisi pasca Pilkada, pasca libur panjang, pasca libur maulid nabi dan lainnya. Pihaknya mengaku kesulitan dan kewalahan.

"Makanya, kami akan mengevaluasi setelah tanggal 22 Desember akan diambil langkah kebijakan yang lebih ketat. Kalau dibilang kurang waspada, kami sudah pakai masker, sudah mencuci tangan. Bagiamana atuh ya, 'lieur oge'," kata Dedie, Selasa (15/12/2020).

Baca Juga : Pandemi Covid 19, Peredaran Narkoba Menggunakan Jasa Pengiriman Semakin Marak

Dia menyebutkan, obat dan alat-alat kesehatan sejauh ini masih relatif mencukupi. Bahkan, beberapa waktu lalu Pemkot Bogor mendapat hibah dari BPPT berupa mobile lab dan bio safety laboratorium. 

"Bantuan itu akan ditempatkan Labkesda Kota Bogor. Mesin PCR berkapasitas 90 sampel. Ini menambah kapasitas sampel Kota Bogor," pungkasnya. (Rizki Mauludi)

Baca Juga : Aice Group Bagikan Masker Medis, Bupati Bogor: Masker Cegah Terpapar Covid-19


Editor : Doni Ramdhani