KPM Mengeluh, Kartu BPNT Diduga Disalahgunakan

Salah seorang peserta keluarga oenerima nanfaat (KPM) program bantuan pangan nontunai (BPNT) mengeluh. KPM bernama Titin Supriatin, warga Desa Arjawinangun mengaku merasa ditipu. Pasalnya, namanya sudah tercantum sebagai KPM sejak 2018. Namun sampai saat ini, sama sekali dia tidak pernah menerima kartu combo KPM.

KPM Mengeluh, Kartu BPNT Diduga Disalahgunakan
net

INILAH, Cirebon - Salah seorang peserta keluarga oenerima nanfaat (KPM) program bantuan pangan nontunai (BPNT) mengeluh. KPM bernama Titin Supriatin, warga Desa Arjawinangun mengaku merasa ditipu. Pasalnya, namanya sudah tercantum sebagai KPM sejak 2018. Namun sampai saat ini, sama sekali dia tidak pernah menerima kartu combo KPM.

"Saya terdata mendapatkan BPNT. Kartu saya sudah keluar tahun 2018. Tapi saya tidak pernah menerima sampai sekarang. Malahan tahun 2019, saya disuruh ambil langsung ke BNI. Itu kan tugasnya pendamping menyerahkan ke KPM," ungkapnya, Kamis (21/1/2021).

Ironisnya, sampai saat ini nama dirinya masih tercatat sebagai KPM. Padahal belum pernah satu sekalipun mendapatkan komoditi. Jangankan komoditi, kartu KPM nya saja belum menerima. Sedangkan dia tau namanya masih aktif, karena setiap tahunnya nama dia masih tercatat.

Baca Juga : Bangun TPSA di Kubang Deleg dan Kepuh, Cirebon Siapkan Rp11,7 M

"Saya kan taunya nama saya masih tercatat. Berarti kartu KPM saya masih aktif dan tiap tahun diperbaharui. Padahal saya belum pernah menerima kartu. Jadi kapan saya menerima komoditinya,"jelasnya.

Hal senada dikatakan Wahyu, Ketua Pelaksana Harian DPP Labrak. Sampai saat ini, pihaknya banyak menerima aduan dari KPM, terkait kartu combo PKM. Masalahnya sama, mereka terdaftar dan belum menerima kartu, apalagi menerima BPNT. Sementara nama mereka tetap aktif. Dirinya menghimbau kepada seluruh KPM yang mengalami hal serupa, untuk segera membuat aduan ke DPP Labrak.

"Ini sudah keterlaluan. Ini hak masyarakat miskin yang harus segera diselesaikan. Saya tahu siapa yang nilep kartu PKM dan mencairkannya. Nanti kita laporkan ke APH," ancamnya.

Baca Juga : Kabupaten Bekasi Bangun Jembatan Penghubung Bekasi-Karawang

Sementara itu, TKSK atau pendamping BPNT Kecamatan Arjawinangun Sriyanti Ismayati mengaku tidak pernah menyalahgunakan kartu combo PKM atas nama Titin. Namun dia membenarkan bahwa kartu combo atas nama Titin belum pernah diambil di BNI. Namun per tanggal 31 agustus 2018 ada surat dari Kemensos, terkait pemberhentian penyaluran kartu. Artinya, kartu atas nama Titin masih ada di BNI.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani