Lama Masuk Kotak, Abraham Jadi Kadis Kelautan dan Ketahanan Pangan Cirebon

Setelah tiga tahun menjadi staf ahli bidang Ekonomi dan Pembangunan, akhirnya Abraham dimutasi menjadi Kadis Kelautan dan Ketahanan Pangan.

Lama Masuk Kotak, Abraham Jadi Kadis Kelautan dan Ketahanan Pangan Cirebon
Bupati Imron menyampaikan ucapan selamat kepada pejabat yang baru saja dia lantik.
INILAH, Cirebon - Setelah kurang lebih tiga tahun menjadi staf ahli bidang Ekonomi dan Pembangunan, akhirnya Abraham dimutasi menjadi Kadis Kelautan dan Ketahanan Pangan.
 
Hal itu terungkap dalam rotasi mutasi eselon II untuk pengisian beberapa SOTK baru di lingkungan Pemkab Cirebon. Selain Abraham, Kepala Dinas Kesehatan Enny Suhaeni yang sudah lebih dari lima tahun menjabat, juga dipindahkan menjadi Kepala Dinas PL KB. 
 
Yang paling mencengangkan adalah Kadis Lingkungan Hidup (LH) Deni Nurcahya. Belum dua tahun menjadi Kadis, Deni dipindahkan menjadi Kadis Budparpora.
 
Namun sebelumnya, jauh-jauh hari isu Deni akan dipindah bukan jadi rahasia umum lagi. Selain kinerjanya yang dipandang kurang, juga cara komunikasi yang kaku dengan semua elemen, kabarnya menjadi pemicu anjloknya kinerja Deni.
 
 
"Intinya mutasi rotasi eselon II kali ini hasil uji kompetensi kemarin. Kita libatkan kalangan akademisi yang profesional. Dan sekaranglah hasil yang kita dapatkan," kata Bupati Cirebob, Imron, Jumat.
 
Menurut Imron,  saat ini orang-orang yang menempati SOTK baru harus segera mengejar target dan mempunyai program. Masalahnya perubahan SOTK baru, jelas merubah juga nama bidang-bidang.  Termasuk salah satunya yang ada di Dinas PUPR dan Kimrum.
 
"Kadis-kadis yang menempati SOTK baru segera kejar target. Harus punya program yang jelas. Contohnya di PUPR, bidang-bidang kan berubah. Contohnya yang tadinya ada bidang irigasi dan saluran air, sekarang berubah menjadi bidang PSDA. Otomatis beban kerja juga bertambah," ungkap Imron.
 
Sementara itu, Kepala BKPSDM Kabupaten Cirebon, Hilmy Rivai menyebutkan, meskipun ada rotasi mutasi eselon II SOTK baru, tapi ada dinas yang jabatan kadisnya dikosongkan. Dinas tersebut adalah Dinkes, Kimrum, BPBD, Kominfo, Direktur RSUD Waled, Dinas Capil dan satu staf ahli. Nantinya sekitar bulan depan jabatan tersebut akan di lelang melalui open bidding.
 
 
"Kita belum bisa mengisi kekosongan dinas tersebut karena penempatan eselon II harus melalui open bidding. Mungkin awal bulan depan sudah dimulai karena tahun ini harus sudah diisi," ungkap Hilmy.
 
Khusus untuk pejabat setingkat kasi, kabid dan sekdis di Kimrum dan PUPR, pihaknya juga akan kembali melakukan uji kompetensi. Hal itu karena untuk melihat potensi dan kemampuan masing-masing calon pegawai pada dua dinas tersebut. Pasalnya dua dinas tadi, apalagi PUPR harus benar-benar siap, karena termasuk salah satu dinas yang menjadi priorotas pengawasan KPK.
 
"Khusus PUPR kami butuh orang yang berkompeten. Baik jabatan sekdis, Kabid maupun kasi. Kami tidak mau orang yang bermasalah duduk pada dinas itu. Makanya, mungkin bulan november nanti kami akan lakukan ujikom. PUPR itu dinas yang sangat strategis," tukas Hilmy.
 
 
Sedangkan hasil rotasi dan mutasi kali ini tercatat, Kadis Ketahanan Pangan Muhidin masuk menjadi staf ahli bersama dengan Direktur RSUD Waled, Budi Sunjaya. Lalu Ita Rohpita Sari yang tadinya Kadis Kelautan, menjadi Kesbangpol dan jabatannya diganti Abraham. Sedangkan Kesbangpol, Iwan Ridwan Hardiyawan menggantikan Deni Nurcahya menjadi Kadis LH. Sementara Deni Nurcahya sendiri menjadi Kadis Budparpora. Disusul Asep Pamungkas yang awalnya staf ahli bidang SDM menjadi Kadis Pertanian. (maman suharman)
 
 


Editor : inilahkoran